Follow Us

Indonesia Perlu Waspada? Pemimpin Negara Tetangga RI Ini Beberkan Bukti Kawasan Asia Tenggara Bakal Jadi Medan Perang AS vs China!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 04 November 2021 | 18:31
(ilustrasi) Indonesia Perlu Waspada? Pemimpin Negara Tetangga RI Ini Beberkan Bukti Kawasan Asia Tenggara Bakal Jadi Medan Perang AS vs China!
tangkap layar Global Times

(ilustrasi) Indonesia Perlu Waspada? Pemimpin Negara Tetangga RI Ini Beberkan Bukti Kawasan Asia Tenggara Bakal Jadi Medan Perang AS vs China!

Dia menambahkan, salah perhitungan bisa saja terjadi dan itu berpotensi membuat Asia Tenggara atau bahkan seluruh dunia bisa bergejolak.

Dia membuat komentar tersebut setelah memberikan pidato mengeani perspektif Singapura tentang AS dan China dalam Forum Keamanan Aspen ke-12 di Washington DC, AS, pada Kamis (4/11/2021).

Forum tersebut merupakan konferensi yang membahas keamanan dan kebijakan luar negeri tahunan yang melibatkan para pemimpin dan pemain kunci dalam komunitas pertahanan.

Baca Juga: China dan AS Bakal Dibuat Kelabakan Gegara Ulah Indonesia di Indo-Pasifik, Kini Siapkan Aliansi Baru Bersama 2 Negara Ini Termasuk Soal Militer!

Awalnya, Co-chair Aspen Strategy Group Profesor Joseph Samuel Nye yang menjadi moderator bertanya apakah Ng khawatir tentang bagaimana AS menangani soal Taiwan.

Ng lantas menjawab bahwa Taiwan adalah garis merah sebagaimana dilansir Channel News Asia.

“Saya tidak bisa memikirkan skenario di mana ada pemenang jika ada konfrontasi fisik yang sebenarnya atas Taiwan,” kata Ng.

“Jadi, saya akan menyarankan kita untuk menjauh dari itu,” sambung Ng.

Baca Juga: Skenario Perang Taiwan, AS Punya Opsi Menguntungkan untuk Pecundangi Militer China

Berbicara kepada wartawan setelah pidatonya pada Kamis, Ng menegaskan bahwa semua pihak akan kalah jika terjadi konfrontasi fisik atas Taiwan.

“Tidak hanya AS dan China. Asia Tenggara akan bergejolak, saya pikir seluruh dunia juga,” kata Ng.

Selain itu saat ini diketahui hubungan AS dan China memang tengah merenggang dan menuju titik konflik.

Source : Kompas.com, Channel News Asia

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest