Follow Us

Bekas Wakil Presiden AS Sebut Indonesia Negara Sangat Rapuh yang Berpotensi Hancur, Megawati Setuju: Bukan Menakuti..

Rifka Amalia - Kamis, 28 Oktober 2021 | 15:13
Megawati Soekarnoputri di tahun 1998.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Megawati Soekarnoputri di tahun 1998.

Sosok.ID - Peta geografis, menunjukkan Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah cincin api pasifik.

Hal ini menyebabkan Indonesia sangat sering mengalami peristiwa bencana alam.

Kondisi ini nampaknya bukan hanya menjadi perhatian warga Indonesia sendiri, tetapi pula dunia Internasional.

Eks Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore, bahkan telah mewanti-wanti Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Donald Trump Pernah 'Janji' Akan Minggat dari AS Jika Kalah dari Biden, Pindah ke Mana? Mari Kita Pantau

Kepada Presiden ke-5 Indonesia, Al Gore menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat rapuh.

Megawati menyampaikan ulang pesan Al Gore saat membuka Pelatihan Kebencanaan "Lanina, Fenomena dan Dampaknya" yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP di Jakarta, Rabu (27/10/2021).

“Negaramu itu (Indonesia) sangat fragile (rapuh),” kata Ketua Umum PDIP tersebut, meniru ucapan Al Gore, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terima Penghargaan Bintang Jasa dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Kok Bisa?

Al Gore berbicara bukan sembarang bicara, dia menunjukkan peta prediksi bencana Indonesia kepada Megawati Soekarnoputri.

“Ini lihat, akan terjadi disaster (bencana), Mega. Kalau tidak semua awareness-nya (kesadarannya) itu kuat, kewaspadaannya kuat dari seluruh dunia, (maka akan hancur),” kata Megawati masih menirukannya.

Megawati sendiri setuju dengan ucapan Al Gore.

Dia menyebut, hal itu juga perlu menjadi perhatian.

Baca Juga: Kebanyakan Makan Hati, Risma Sering Curhat Sambil Nangis-nangis Sejak Jadi Mensos, Megawati: Makin Kurus Dia

Menurut Megawati, Al Gore memberi wanti-wanti karena mengingat pemanasan global saat ini kian memprihatinkan.

“Jadi tidak hanya asal ngomong. Beliau bilang begitu. Karena apa? Akibat pemanasan global,” tambah Megawati.

Saat pemanasan global terjadi, Kutub Utara dan Kutub Selatan Bumi mengalami peristiwa cairnya es.

Megawati mengatakan, pencairan ini bukan hanya sekedar es yang melelh, tetapi bongkahan besar di sana dapat terpotong dan tepecah-belah.

Baca Juga: Datangi Megawati, Agen CIA Pernah Minta Untuk Bawa Tahanan Teroris Ini Untuk Dipenjara di Guantanamo, Begini Tanggapan Mantan Presiden ke-5 RI!

Jatuhnya bongkahan besar tersebut ke laut, dapat menyebabkan bencana alam besar di sejumlah wilayah.

Megawati menyoroti negara Bhutan yang berada di bawah Pegunungan Himalaya yang dipenuhi es. Tetapi pemanasan global menyebabkan gunung-gunung es mencair dan patah-patah.

Hal itu menjadikan Bhutan sebagai negara yang diawasi oleh badan PBB, UNESCO.

“Esnya patah-patah dan membuat di daerah Bhutan, Himalaya itu, terjadi danau yang terdiri dari es. Sehingga selalu diamati oleh UNESCO,” ujar Megawati.

Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta Kota Amburadul, Pengamat: Kotanya Metropolitan, Kelakuannya Katrokan, Baru Dapat Penghargaan Tapi TransJakarta Dibakar

“Bahwa kalau suatu ketika satu saja retak, ini disaster bagi Bhutan. Bisa sebagian Bhutan itu tenggelam,” lanjut dia.

Mega menyebut, dia tidak sedang ingin menakut-nakuti. Namun hanya berbagi pengetahuan mengenai dampak pemanasan global.

“Saya menceritakan ini adalah bukan dengan maksud menakuti, tidak. Ini adalah sebagai sebuah pengetahuan kita,” tegasnya.

Mengapa sekarang kita tidak bisa lagi berpikir normal? Rasanya ya sudah SOS,” ujar Megawati.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Apa Sumbangsih Milenial untuk Rakyat, Milenial Tanya Balik, 'Apa yang Kalian Contohkan kepada Kami?'

Sementara itu, dikutip dari Bobo.ID, selain berada di wilayah cincin api Pasifik, Indonesia juga menjadi titik bertemunya lempeng Pasifik, Eurasia, dan lempeng Indo-Australia.

Jika ketiga lempeng ini mengalami beberapa kondisi seperti bergeser, pecah, atau mencuat ke atas, maka akan menyebabkan terjadinya gempa bumi. (*)

Source : Kompas TV, bobo.id

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest