Follow Us

Sesumbar Lebih Modern Ketimbang Indonesia, Negara Tetangga RI Ini Kini Kelabakan Gegara Kehabisan Energi, Tiap Malam Gelap Gulita?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 20 Oktober 2021 | 20:51
Sesumbar Lebih Modern Ketimbang Indonesia, Negara Tetangga RI Ini Kini Kelabakan Gegara Kehabisan Energi, Tiap Malam Gelap Gulita?
TribunTravel

Sesumbar Lebih Modern Ketimbang Indonesia, Negara Tetangga RI Ini Kini Kelabakan Gegara Kehabisan Energi, Tiap Malam Gelap Gulita?

Perusahaan yang merupakan salah satu pengecer listrik independen terbesar di Singapura itu mengatakan di situs webnya bahwa mereka akan menghentikan operasi ritel listrik pada 11 November.

iSwitch dan Ohm Energy sendiri termasuk di antara 12 pengecer Singapura di bawah Pasar Energi Terbuka, di mana konsumen memiliki pilihan untuk membeli listrik dari SP Group dengan tarif yang diatur atau dari pengecer listrik dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: Perang Hampir Saja Terjadi di Laut China Selatan, Detik-detik Ketegangan Kapal Tempur AS dengan Tiongkok Terjadi, Nama Indonesia dan Negara-negara Tetangga Ikut Terseret

Pengecer lain Union Power mengatakan pada Senin (18/10), mereka mengurangi 850 akun pelanggan terutama komersial di tengah tarif listrik yang tinggi.

Permintaan listrik yang lebih tinggi dari biasanya terjadi di Singapura, dengan permintaan tertinggi sebesar 7.667 megawatt yang tercatat pada 12 Oktober.

Tetapi, permintaan tersebut tidak didukung oleh pasokan energi untuk pembangkit listrik yang memadai sehingga harga listrik menjadi mahal.

Otoritas pasar energi di Singapura sendiri telah angkat bicara tentang sejumlah faktor yang menyebabkan harga listrik spot Singapura melonjak.

Baca Juga: Berbatasan Langsung dengan Kepulauan Batam, China Disebut-sebut Sudah Kirimkan Mata-matanya di Negara Tetangga, Bagaimana Dengan Indonesia? Ini Sosoknya!

Mengutip kontan.co.id, salah satunya adalah karena pasokan gas dari Sumatra Selatan, Indonesia yang berkurang.

Rupanya, pasokan gas alam ke Singapura dari Indonesia belum sepenuhnya pulih dari gangguan pada Juli, kata seorang pejabat di regulator minyak dan gas Singapura SKK Migas kepada Reuters.

“Distribusi gas pada September sudah mulai membaik, dibandingkan Juli yang mengalami gangguan produksi, namun belum kembali normal seperti awal tahun ini,” kata Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas.

"Hal ini disebabkan penurunan laju produksi gas di salah satu lapangan," katanya.

Source : Kontan.co.id, intisari-online.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest