Setelah 17 jam yang menyiksa, melansir dari allthatsinteresting, listrik pesawat tiba-tiba padam.
Gagal meledakkan sabuk peledak mereka, para teroris itu malah menembak ke gang tanpa mengabaikan para penumpang.
Neerja Bhanot bergegas membuka salah satu pintu keluar darurat dan membantu penumpang turun dengan perosotan.
Namun, dia ditembak mati saat melindungi tiga anak.
Menurut seorang yang selamat, Bhanot tidak hanya terbunuh dalam baku tembak itu, tetapi dia sengaja dieksekusi oleh para pembajak.
Ketika salah satu pembajak menyadari bahwa dia melindungi penumpang, dia dengan brutal mencengkeram kuncir rambut Bhanot dan menembaknya tepat sasaran.
Namun, masalah ini agak diperbedatkan.
Setelah pembajakan usai, kelima teroris ditangkap dan diadili serta didakwa di Pakistan.
Salah satu pembajak dipenjara di Amerika Serikat, sementara yang lainnya diserahkan kepada pejabat Palestina yang membebaskan mereka pada tahun 2008. Mereka masih buron hingga hari ini.
Dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-23, dia menjadi salah satu dari 20 orang yang menjemput kematian mereka.