Ketika itu pukul 06.00 ketika para teroris melintasi landasan Bandara Karachi dengan sebuah van dengan sirene yang meraung-raung dan berpakaian sebagai petugas keamanan Bandara.
Saat mereka naik ke pesawat, Bhanot meneriakkan kode untuk ‘pembajakan’ melalui interkom, sementara pramugari Sherena Pavan segera memasukkan kode tersebut.
Pejabat bandara kemudian mencatat dan menaga agar pesawat tidak terbang, sementara pihak berwenang dihubungi serta memberikan kesempatan kepada pilot untuk melarikan diri.
Ketika salah satu pembajak membuka pintu kokpit, dia terkejut karena kosong.
Direktur Pan Am Karachi, Viraf Doroga, muncul di landasan dan berjanji untuk memberikan pilot baru kepada teroris dalam waktu satu jam.
Ketika tidak ada pilot yang datang, para pembajak mulai memilih orang barat.
Mereka membawa Rajesh Kumar dari Amerika berusia 29 tahun ke salah satu pintu pesawat dan dihadapan pihak berwenang, menembaknya di kepala dan membuang tubuhnya ke landasan.
Empat jam kemudian, mereka meminta awak pesawat mengumpulkan paspor setiap penumpang.
Bhanot dengan berani menyembunyikan paspor AS dan menyuruh rekan-rekannya untuk mengikutinya, membuang dokumen ke tempat sampah atau ke toilet.
Mengklaim tidak ada orang Amerika di kapal, dia melayani penumpangnya dengan menyajikan sandwich dan minuman kepada mereka dan membuat mereka tetap tenang.