Latihan tersebut berlangsung selama empat hari, dan meletakkan dasar bagi manuver lintas laut dan multidimensi pasukan yang sistematis di masa depan, kata laporan CCTV.
Penggunaan kapal feri besar merupakan tambahan yang baik untuk mengangkut pasukan dalam skala besar dalam misi pendaratan amfibi, seorang ahli militer China yang meminta anonimitas mengatakan kepada Global Times pada hari Kamis.
Dalam operasi pendaratan amfibi skala besar, pasukan pendarat kemungkinan akan menggunakan kapal pendarat kelas militer yang dirancang khusus dalam gelombang pendaratan awal.
Tetapi jumlah kapal tersebut tetap terbatas dibandingkan dengan kapal feri sipil, kata pakar tersebut, mencatat bahwa sekali laut jalur dan zona pendaratan menjadi aman, kapal feri sipil akan bergabung dengan transportasi.
Pada hari Selasa, Komando Teater Timur PLA mengirim kapal perang, pesawat perang anti-kapal selam dan jet tempur di wilayah maritim dan udara dekat arah barat daya dan tenggara pulau Taiwan untuk latihan militer termasuk serangan tembakan langsung bersama.
Analis mengatakan pada saat itu bahwa latihan hari Selasa mempraktikkan selangkah lebih maju dari operasi pendaratan amfibi, yaitu perebutan superioritas udara dan kontrol laut.
Aktivitas militer China yang semakin kencang menjadi perhatian sejumlah negara, mengingat negara itu saat ini memiliki banyak musuh atas klaim Laut China Selatan dan kedaulatan Taiwan, juga konflik dengan Amerika Serikat. (*)