Sosok.ID - China telah memperjelas niatnya setelah mengklaim memiliki keseluruhan Laut China Selatan.
Tapi Filipina, Brunei, China, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam telah bersaing untuk klaim kedaulatan di wilayah yang dilewati perdagangan senilai lebih dari $ 3 triliun setiap tahunnya.
Associate Fellow dengan Program Asia-Pasifik di Chatham House, Bill Hayton, telah mengungkapkan China sedang membangun infrastruktur untuk mengendalikan Laut China Selatan jika konflik di daerah itu dipicu.
"Pasti ada patroli dengan kapal selam di Laut Cina Selatan," ujar Hayton, dikutip dari Daily Express, Sabtu (31/7/2021).
“Ide strateginya adalah mereka akan mencoba untuk menjaga semua Angkatan Laut negara lain keluar dari Laut China Selatan untuk melindungi kapal selam mereka."
“Kami tidak melihat itu terjadi sekarang, tetapi saya pikir China sedang mencoba membangun infrastruktur, sistem pengawasan, dan hal-hal lain sehingga jika terjadi konflik, mereka dapat mengendalikan Laut China Selatan," ujar dia.
Hayton meakini China sedang melakukan berbagai upaya di Laut China Selatan untuk mempertahankan klaimnya.
"Saya pikir banyak alasan di balik apa yang terjadi saat ini."
Hayton menambahkan bahwa konflik dapat dipicu oleh "salah perhitungan" atau jika Beijing memutuskan untuk memainkan kekuatan besar.
"Saya pikir semua orang di semua sisi tahu bahwa konflik akan menjadi bencana," kata dia.