Menurut sejumlah laporan media China daratan, Beijing telah mengubah ribuan jet tempur generasi kedua yang dinonaktifkan, termasuk J-7, menjadi pesawat nirawak (UAV).
Seorang sumber yang dekat dengan PLA mengatakan kepada South China Morning Post bahwa beberapa unit J-7 telah diubah menjadi drone target.
Pasalnya, gambar radar cross-section mirip dengan jet tempur Ching-Kuo buatan Taiwan dan F-16 buatan AS.
Baik PLA maupun Kementerian Pertahanan Taiwan tidak mengatakan apakah empat J-7 yang diterbangkan bulan lalu adalah UAV atau bukan.
Namun, sejumlah sumber dari unsur militer mengatakan, keempat J-7 itu sengaja diuji coba.
Sumber itu menambahkan, operasi itu juga sengaja dirancang untuk menguji reaksi angkatan udara Taiwan dan publik.
“Keempat J-7 melakukan penerbangan singkat setelah lepas landas dari pangkalan udara di Shantou, provinsi Guangdong,” kata sumber tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan.
“Itu bertujuan untuk menguji respons angkatan udara Taiwan, melihat apakah semua pesawat mereka telah kembali terbang,” sambung sumber itu.
Taiwan kandangkan pesawatnya
Pada Maret, Taiwan mengandangkan banyak pesawat militernya untuk pemeriksaan keamanan.
Langkah itu diambil setelah dua pilot angkatan udara Taiwan tewas dalam tabrakan di lepas pantai selatan pulau itu.