Dihadapkan dengan Liga Bangsa-Bangsa yang tidak berguna dan Barat yang invasif, faksi-faksi China yang bertikai akhirnya mengesampingkan perbedaan.
Bulan Desember 1936, Kuomintang (KMT) berdamai dengan Partai Komunis China (CPC), yang mengakibatkan Insiden Xi'an.
Disebut Front Bersatu, aliansi baru ini tidak bisa menghadapi dua musuh sekaligus.
Jadi mereka fokus pada Jepang, yang merupakan ancaman langsung.
Pada tahun 1937, pasukan Jepang ditempatkan di Fengtai, yang saat itu merupakan distrik terpisah dan berhutan lebat di barat daya Beijing.
Untuk melindungi ibu kota dari serangan, Fengtai dulunya dihiasi dengan kota-kota bertembok.
Dari jumlah tersebut, Wanping melindungi Jembatan Marco Polo yang mengarah langsung ke Beijing.
Untuk membuat orang tetap waspada, pasukan Jepang akan melakukan manuver militer di seluruh Fengtai.
Pemerintah China tidak terlalu senang, tetapi sama sekali tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk itu.
Mereka memang meminta Jepang untuk memberi tahu sebelumnya kapan manuver semacam itu akan dilakukan untuk menenangkan penduduk setempat.
Orang Jepang setuju, tetapi tidak berniat menepati janji mereka.