Tak sampai di situ saja, Sahroni menegaskan pihak kepolisian perlu turun tangan untuk melakukan investigasi secara serius.
Hal itu diperuntukkan menelusuri kemanakah larinya uang negara yang disalurkan kepada PNS yang diduga fiktif tersebut.
"Saya minta kepolisian untuk membantu BKN dalam mengusut kejadian ini. Ini harus diinvestigasi secara serius, dan polisi juga harus menelusuri ke mana uang ini sampainya?," ucapnya.
Melansir dari Tribunnews.com, Politikus Partai Nasdem tersebut mempertanyakan mengapa data tersebut baru terungkap sekarang.
Padahal praktek dugaan data fiktif pns telah berjalan sejak belasan tahun lalu.
Lebih tepatnya Sahroni mengungkapkan ia menduga penyelewengan dalam perkara ini sudah terjadi sejak kurun 2002 hingga 2014 silam.
"Mengapa bisa terus terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Jangan-jangan ada penyelewengan pidana," nilai dia.
Mengutip dari Kompas.com, sebelumnya Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengungkapkan adanya sekitar 97.000 data pns yang misterius.
Data tersebut diketahui sejak tahun 2002 hingga tahun 2014 silam.
Bima mengatakan, 97.000 data PNS yang misterius itu mendapatkan gaji dan pensiun.