Sosok.ID - Sudah sebulan lamanya sejak KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali pada 24 April 2021 lalu.
Upaya untuk mengevakuasi bangkai kapal selam milik TNI AL itu pun hingga kini masih terus dilakukan pemerintah.
Termasuk menerjunkan tiga kapal salvage milik China, yakni Scientific Salvage Tan Suo 2, Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185.
Ketiga kapal tersebut memiliki kemampuan untuk menyelam di lautan hingga kedalaman 4.500 meter.
Semakin ditelusuri, misteri soal tempat tenggelamnya kapal selam yang mewasakan 53 awak tersebut semakin membuat penasaran.
Banyak hal ditemukan di kedalaman 838 meter tempat bangkai kapal ditemukan.
Seperti dilansir dari unggahan Instagram @info_alutsista, Sabtu (22/5/2021), ditemukan adanya kawah di dekat lokasi tersebut.
"Pasukan militer China yang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 menemukan kawah dengan kedalaman 10-15 meter di dekat lokasi kapal yang tenggelam," tulis pemilik akun @info_alutsista.
Disebutkan oleh pemilik akun bahwa sebagian badan kapal selam juga tenggelam di kawah tersebut.
"Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto memperkirakan bahwa kawah tersebut merupakan lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull)," jelasnya.
Sementara itu, bagian lainnya ditemukan tak jauh dari kawah tersebut.
"Selain itu, tiga bagian kapal lain yakni anjungan (bow section), haluan (sail section), serta buritan (stern section) sudah ditemukan tak jauh dari kawah tersebut," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Iwan bahwa temuan itu tergambar lewat survei bawah laut yang dilakukan kapal milik China.
"Dia menjelaskan penemuan kawah tersebut tergambar melalui survei bawah laut oleh kapal milik China dengan jarak ukur pada lebar 2,5 kilometer dan 3,7 Km," lanjutnya.
Dijelaskan juga oleh pemilik akun bahwa fenomena adanya kawah di dasar laut itu adalah sebuah hal yang langka.
Hal itu ditulis pemilik akun berdasarkan pendapat ahli.
"Pakar Geofisika dan Pengajar Teknik Kelautan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mahmud Musta’in menduga kawah misterius yang ditemukan berdekatan dengan lokasi karamnya kapal selam KRI Nanggala-402, karena aktivitas gunung berapi di sekitarnya," katanya.
Dijelaskan oleh Mahmud bahwa fenomena itu adalah hal langka.
Terlebih lagi selama ini belum ada penelitian di laut Bali yang menguatkan soal fenomena tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan soal kemungkinan yang membuat fenomena itu terjadi.
"Ia menduga penurunan muka tanah di dasar laut utara Bali bisa saja terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan minyak dan gas bumi di sekitar sana.
"Di wilayah yang bawahnya banyak disedot minyak kemudian terjadi penurunan permukaan, itu bisa amblas. Itu jika disebabkan material oil dan gas [yang disedot]," urai pemilik akun.
(*)