Suatu hari, sebuah kapal selam tenggelam, tetapi bahkan kapal selam akan segera dibangun.
Dulu, TNI AL sering membeli dan memperkenalkan kapal bekas, namun karena peralatan yang sudah tua, kapal tersebut direnovasi untuk negara sendiri pada saat pembelian.
Di lain pihak, tambah sumber itu, pihak Jepang masih hati-hati kepada Indonesia mengingat adanya kekecewaan di masa lalu, proyek kereta api cepat Jepang ternyata direbut China.
"Kali ini terus terang kami masih ada was-was jangan sampai teknologi alutsista ini nantinya bisa dicuri China dari Indonesia di masa depan," ungkapnya.
Mitra dagang utama Indonesia adalah China untuk impor dan ekspor.
Tampaknya beberapa kelas Ahmad Yani yang disebutkan di atas dilengkapi dengan rudal China pada saat pembelian. China adalah negara yang paling dekat hubungannya dengan Indonesia.
Namun, agar nantinya Jepang dapat memindahkan alutsista ke luar negeri, Jepang memang harus mampu bersaing dengan dunia dan mengajak kerja sama dengan negara seperti Indonesia.
Arah pembangunan dengan memulihkan investasi awal dengan menjual jumlah kapal terlebih dahulu, dan jika mengkonfirmasi pembayaran pada saat pengiriman dan kemudian mengirimkannya semua berjalan dengan baik, tidak akan ada masalah besar nantinya.
Dalam produksi bersama dengan Jepang, kemungkinan besar produk Eropa seperti Belanda, Italia, dan Prancis akan digunakan sebagai peralatan di dalam pesawat seperti radar dan rudal oleh Indonesia.
"Ada kemungkinan Indonesia akan membeli dan mensuplai peralatan on-board tersebut dari negara-negra tersebut," tambahnya.