Follow Us

Akan Sulap Pulau di Laut China Selatan jadi Markas Militer hingga Pasang Kamera Pengintai, Filipina: Tujuannya Usir Kapal China dari ZEE Kami

Rina Wahyuhidayati - Selasa, 11 Mei 2021 | 19:27
Teluk Subic, Filipina
Tangkar layar ABC

Teluk Subic, Filipina

Sosok.ID - Filipina berencana mengubah pulau Laut China Selatan menjadi pusat militer di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Militer Filipina akan meminta Presiden Rodrigo Duterte untuk mendanai pusat logistik di Pulau Thitu, kata ketua Jenderal Cirilito Sobejana.

Seperti diketahui, militer Filipina tengah berupaya untuk mempertahankan patroli di Laut Cina Selatan.

Militer Filipina memperketat patroli di perairannya usai kapal China terdeteksi masuk ke wilayah ZEE mereka.

Baca Juga: Blokir Ruang Gerak Filipina di Laut China Selatan, Tiongkok Bak Tak Ada Takutnya, Disebut Sengaja Kirim Tantangan ke Manila Lewat Radio

Mereka juga berencana menempatkan kamera beresolusi tinggi dan berkemampuan malam untuk memantau aktivitas di sekitar pulau yang diklaim oleh Filipina, katanya.

"Tujuan kami adalah untuk mengusir milisi maritim China dan kapal China lainnya dari zona ekonomi eksklusif kami," kata Sobejana kepada CNN Filipina, Senin.

China dapat menyelesaikan perselisihan dengan Filipina melalui "konsensus bersama untuk melakukan dialog dan konsultasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada jumpa pers reguler Senin (11/5) di Beijing, ketika ditanya tentang rencana militer Filipina.

Orang-orang tertentu mengaduk-aduk masalah ini, tambahnya, tanpa merinci lebih lanjut.

Baca Juga: Filipina Mengutuk Keras Manuver Berbahaya China Terhadap Kapal Penjaga Pantainya di Laut China Selatan

Ketegangan antara Filipina dan China di perairan yang disengketakan telah meningkat selama beberapa minggu terakhir.

Manila memprotes dan meminta kapal China untuk meninggalkan daerah tersebut.

Namun, sikap Duterte tetap bersahabat.

Ia menyebut China sebagai "dermawan" karena Filipina mendapatkan vaksin virus korona dari Beijing.

(*)

Source : CNN

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest