Mengetahui ada anggotanya di tengah-tengah perselisihan, TNI lantas dengan cepat mengamankan Serda Nurhadi dan memastikan ia tidak ada kaitannya dengan pemilik mobil.
"Kami dari Kodam Jaya bertindak pertama mengamankan Serda Nurhadi, kemudian kita proses Serda Nurhadi jangan sampai Serda Nurhadi justru ada kaitannya dengan pemilik mobil yang jelas-jelas tidak melunasi," jelas Dudung.
Setelah memeriksa Serda Nurhadi, Dudung memastikan anggotanya murni hanya berperan sebagai penolong keluarga Naras yang hendak ke rumah sakit.
"Karena betul-betul Serda Nurhadi hanya ingin membantu untuk tidak terjadi kemacetan, kedua untuk membantu masyarakat (ketika) sedang kesulitan," ujar Dudung.
Mengetahui masih ada aksi premanisme di wilayah kerjanya, Dudung Abrdurachman pun menegaskan tekad TNI untuk menumpas.
Bahkan rencana tersebut telah dibahas dengna Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran baru-baru ini.
"Tidak ada karena kekuasaan tertentu memanfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga menggunakan premanisme termasuk premanisme yang lain seperti geng motor dan sebagainya, rencana kita akan tumpas," ucap Dudung.
Dia pun meminta semua pihak untuk berkontribusi dalam ketentraman dan kedamaian di wilayah Jabodetabek sehingga masyarakat dapat bebas melaksanakan aktivitas tanpa rasa takut.
"Laporkan ke TNI-Polri, maka kami akan bantu secepat mungkin untuk membantu masyarakat," katanya lagi.