"Kemudian ada laporan lagi bahwa ada masyarakat yang ribut dengan debt collector," kata Dudung saat ditemui di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021), yang dikutip dari Kompas.com.
Saat itu kedatangan Seda Nurhadi di lokasi hanya berniat untuk menengahi dan mencoba berdialog dengan debt collector.
Namun sesampainya di lokasi, Serda Nurhadi mengatakan ada orang tua yang sakit dan anak-anak menangis di dalam mobil tersebut.
"Atas informasi tersebut, maka Serda Nurhadi datang ke lokasi, kemudian berdialog dengan debt collector. Kemudian Serda Nurhadi melihat ada di dalam mobil anak-anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan," urai Dudung.
Mengetahui bahwa Naras dan keluarganya hendak menuju rumah sakit untuk pengobatan, Serda Nurhadi pun berinisiatif mengambil alih kendaraan dan mengantar keluarga pemilik mobil.
Namun ketika mengambil alih kemudi, Naras mengarahkan Serda Nurhadi ke jalan Tol Koja padahal arah rumah sakit tak perlu lewat tol.
"Diarahkan pemilik (kendaraan) ke arah tol, maka Serda Nurhadi memberhentikan, karena dia pikir kenapa harus ke tol, padahal mau ke RS. Nanti pikiran yang bersangkutan (Nurhadi) kalau ke tol ini jangan-jangan mau melarikan diri," ucap Dudung.
Namun tiba-tiba sekelompok orang yang ternyata debt collector mendekati kendaraan tersebut saat berada di pintu tol untuk merebut mobil yang belum lunas kredit tersebut.
"Terjadilah di situ perselisihan, ketika Serda Nurhadi mau pindah ke belakang, terjadi perselisihan perebutan kunci saudara Naras dengan debt collector," tutur Dudung.