Kementrian Pertahanan China mengatakan, latihan tersebut adalah bagian dari program pelatihan tahunan Angkatan Laut PLA.
Baca Juga: Buntut Coast Guard China Terobos Natuna Utara, Kemenlu Negeri Tirai Bambu Angkat Bicara
Lebih lanjut Kementrian Pertahanan menyebut, Fregat berpeluru kendali Liuzhou dan Suqian China bergabung dengan fregat KRI Usman Harun Indonesia dan kapal rudal KRI Halasan dalam latihan.
Latihan meliputi latihan komunikasi, operasi pencarian dan penyelamatan, serta manuver formasi, katanya.
Mei Guoqiang, yang mengepalai tim formasi pelatihan lepas pantai Komando Selatan Angkatan Laut PLA, mengatakan kepada PLA Daily bahwa latihan tersebut akan meningkatkan koordinasi kedua negara.
"Membantu meningkatkan koordinasi antara kapal perang, memperdalam komunikasi profesional, meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama, serta bersama-sama menunjukkan tindakan praktis untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional," kata Mei Guoqiang.
Untuk diketahui, dalam upaya evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402, China telah mengirimkan tiga kapalnya.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan ketiga kapal tersebut adalah Yong Xing Dao 863, Ocean Tug Natunus 195 dan Scientific Salvage Tan Suo 2.4
South China Morning Post melaporkan, latihan yang diadakan China dan Indonesia dilakukan hanya seminggu setelah Beijing mengumumkan akan mengirim tiga kapal penyelamat.
Salah satu kapal yang dikirim China adalah kapal selam berawak yang mampu turun hingga 10.000 meter (33.000 kaki).