"Para pemuda yang ditangkap diduga gagal melindungi identitas dan etnis mereka dengan meniru dan menyebarkan kata-kata dan pengucapan Korea Selatan," kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan bahwa penangkapan dan interogasi mereka direkam, sehingga rekaman itu dapat digunakan dalam kuliah wajib.
“Beberapa waktu lalu di Pyongyang, tren menonton film dan drama Korea Selatan dan meniru kata-kata dan tulisan Korea Selatan masih berlaku di kalangan anak muda,
tapi itu tidak menjadi masalah sampai sekarang, karena (polisi) menerima suap ketika menangkap mereka, ”kata pejabat itu.
(*)