Polisi yang membela rakyat itu dilarikan ke rumah sakit dan menerima perawatan.
Kekerasan di Myanmar diketahui telah meningkat sejak kudeta, dengan ratusan dilaporkan dibunuh oleh pasukan keamanan.
Militer menguasai negara itu, mencoba memadamkan protes pro-demokrasi di kota-kota dan pedesaan.
Milisi etnis juga mendukung oposisi terhadap junta, dan militer memerangi kelompok-kelompok ini di pinggiran Myanmar.
Pada hari Senin, Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak, mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter militer.
Pasukan Pertahanan Chinland, milisi yang baru dibentuk di negara bagian Chin yang berbatasan dengan India, mengatakan di halaman Facebook-nya pada hari Selasa bahwa pasukannya telah menewaskan sedikitnya empat tentara Myanmar dan melukai 10 lainnya dalam bentrokan semalam.
Mengenai klaim pemberontak, militer Myanmar masih tutup mulut.
Myanmar Now melaporkan bahwa para pendukung pro-demokrasi mengadakan protes pada hari Selasa di kota terbesar kedua di Mandalay.
Para staf pendidikan juga menyerukan boikot sekolah dan universitas ketika yayasan akan dibuka kembali pada bulan Juni.
Baca Juga: PBB Harus Ambil Tindakan, Myanmar Terancam Perang Saudara Berdarah