Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dalam Sekejap Bisa Sampai Dasar Laut, Mantan Awak KRI Nanggala-402 Ungkap Momen Alami Blackout: 10 Detik Merosot 90 Meter

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 28 April 2021 | 15:15
Dalam Sekejap Bisa Sampai Dasar Laut, Mantan Awak KRI Nanggala-402 Ungkap Momen Alami Blackout: 10 Detik Merosot 90 Meter
(KOMPAS/DWI BAYU RADIUS)

Dalam Sekejap Bisa Sampai Dasar Laut, Mantan Awak KRI Nanggala-402 Ungkap Momen Alami Blackout: 10 Detik Merosot 90 Meter

Sosok.ID - Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menyita perhatian bukan hanya seluruh rakyat Indonesia, bahkan sampai luar negeri.

Kabarnya tenggelamnya kapal selam buatan Jerman tersebut lantaran mengalami kerusakan sistem.

Namun hal tersebut masih diselidiki oleh pihak yang berwenang untuk mengetahui sebab KRI Nanggala-402 akhirnya dinyatakan tenggelam.

Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyampaikan, dirinya pernah mengalami situasi blackout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Bodi KRI Nanggala 402 Ditemukan Terbelah 3, TNI AL Bantah Isu Kapal Selam Tenggelam Ditembak Musuh, Asrena KSAL Tunjukkan Bukti

"Saya waktu mengawaki Nanggala pun pernah mengalami hal yang serupa namanya blackout," kata Iwan dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Iwan bercerita, situasi blackout itu terjadi pada tengah malam ketika ia sedang beristirahat di tempat tidur bertingkat.

Iwan yang berada di tempat tidur tingkat tiga pun langsung melompat karena kapal mulai miring dan 'merosot' dalam waktu cepat.

"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (turun) sampai dengan 90 meter," kata Iwan.

Baca Juga: Anjlok 90 Meter dalam 10 Detik, Gambaran Situasi Blackout di Dalam KRI Nanggala-402 Diungkap Mantan Awak Kapal

Kondisi dalam kapal pun gelap dan menyisakan lampu darurat yang masih menyala.

Iwan menuturkan, saat itu komandan kapal memerintahkan awak untuk bergerak menuju haluan kapal atau bagian depan kapal dengan merangkak karena kapal telah miring 45 derajat.

"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.

Masalah tersebut akhirnya diatasi setelah kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik.

Baca Juga: Dihargai Sampai Rp 57 Juta, Sosok Ini Dicari Banyak Orang, Bila Ditemukan Dengan Kondisi Babak Belur Maka Akan Dapat Hadiah Uang Tersebut, Ternyata Berhubungan Dengan KRI Nanggala-402

Iwan mengatakan, kapal selam saat itu mengalami blackout karena ada salah satu sekring (fuse) yang terputus.

"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana. Tapi karena kecanggihan KKM pada saat itu, langsung bisa ketahuan langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah saat itu," kata Iwan.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.

Baca Juga: Jadi Naungan KRI Nanggala-402, Korps Hiu Kencana Termasuk Salah Satu Kesatuan Kapal Selam yang Ditakuti di Dunia, Syarat Untuk Jadi Anggota Mengerikan!

Pada Minggu (25/4/2021),KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).

Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan.

Baca Juga: Keluarga Prajurit Gugur Minta KRI Nanggala-402 Diangkat dari Kedalaman 838 Meter, TNI Upayakan Dapat Izin Pemerintah:Ini Sangat Langka

Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x