Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Lazim, Begini Nasib Mengerikan Jasad Warga Korea Utara yang Meninggal dengan Status sebagai Tahanan

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 15 Mei 2021 | 09:30
Tak Lazim, Begini Nasib Mengerikan Jasad Warga Korea Utara yang Meninggal dengan Status sebagai Tahanan
KCNA

Tak Lazim, Begini Nasib Mengerikan Jasad Warga Korea Utara yang Meninggal dengan Status sebagai Tahanan

Sosok.ID -Negara Korea Utara dikenal memiliki peraturan ekstrem yang diterapkan.

Satu diantaranya sebuah kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Melansir Daily Mirror, Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Baca Juga: Ikuti Jejak Filipina dan Vietnam di Laut China Selatan, Indonesia Diam-diam Kerahkan Kekuatan Penuh, Kirim Kapal Selam, Kapal Tempur Hingga Jet Hadang Kenekatan Tiongkok

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Adalah seorang dengan nama samaran Kim-Il-Soon yang mengungkapkannya.

Baca Juga: Usai Lempar Jenderal ke Kolam Piranha, Kim Jong Un Kini Eksekusi Mati Menteri Pendidikan Korea Utara Gegara Sering Ngeluh Soal Pekerjaannya

"Tanahnya sangat subuh, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Baca Juga: China Makin Nekat, Xi Jinping Perintahkan Ilmuwannya Lakukan Pengeboran di Laut Natuna Utara, Bagaimana Tindakan Indonesia?

Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

Baca Juga: Rasakan Sakit Luar Biasa, Gadis Ini Meninggal Secara Tiba-tiba Hingga Buat Keluarga Curiga, Makam Dibongkar Hingga Temukan Fakta Perlakuan Kejam sang Kakek!

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Baca Juga: Diremehkan, Korea Utara Kembali Tunjukan Taring, Pamerkan Rudal Setelah Konferensi Pers Pertama Joe Biden, Sekutu AS Kebakar Jenggot

Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x