China Makin Nekat, Xi Jinping Perintahkan Ilmuwannya Lakukan Pengeboran di Laut Natuna Utara, Bagaimana Tindakan Indonesia?

Minggu, 11 April 2021 | 14:52
Dispen Kolinlamil

China Makin Nekat, Xi Jinping Perintahkan Ilmuwannya Lakukan Pengeboran di Laut Natuna Utara, Bagaimana Tindakan Indonesia?

Sosok.ID - Sebuah laporan yang bocor ke publik menyebutkan bahwa China melakukan pengeboran di Laut Natuna Utara.

Hal itu disebut sebagai langkah Xi Jinping untuk mengurangi biaya impor negaranya.

Oleh karena itu China menugaskan beberapa ilmuwan untuk melakukan pengeboran di kawasan sengketa,

Tepatnya berada di Laut Natuna Utara yang masih belum diketahui titik kordinatnya.

Baca Juga: Sejarah Baru! Indonesia Resmi Bangun Pangkalan Militer dengan Teknologi Canggih Demi Lawan Tiongkok di Laut China Selatan, Negara Ini Langsung Kirim Kapal Perang Untuk TNI AL!

Namun demikian kabar tersebut diungkap oleh salah satu kantor berita South China Morning Post.

Bahkan SCMP mengatakan aktivitas ini bisa memicu ketegangan China dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia.

Tujuan ilmuwan China melakukan penggalian adalah untuk mengambil inti sedimen berukuran 231 meter.

Dalam pengeboran tersebut China juga menggunakan sistem pengeboran buatan dalam negeri, "Sea Bull II".

Baca Juga: Indonesia Harus Tingkatkan Penjagaan di Natuna dan Sekitarnya! Perang Dunia III Disebut Bakal terjadi di Laut China Selatan Tahun Ini

Kegiatan tersebut diketahui terjadi pada hari Rabu (8/5/2021) kemarin.

Setidaknya inti sedimen tersebut diambil dari kedalaman 2.060 meter di lokasi saluran air yang belum pasti lokasi tepatnya.

Namun upaya yang dilakukan oleh China ini dipastikan untuk mengeksplorasi sumber daya hidrat gas alam di dasar laut tersebut.

Hidrat gas alam atau es yang mudah terbakar adalah bahan bakar fosil beku yang dapat ditemukan di dasar laut.

Baca Juga: Lebih Parah dari China, Vietnam dalam 4 Bulan Terjunkan 21 Kapal Ikan untuk Rongrong Natuna Utara, Nyolot Sejak Kapal Ilegal Tak Ditenggelamkan

Tetapi juga bisa ditemukan di bawah lapisan es yang terdiri dari air dan gas yang biasanya berupa metana.

Dalam beberapa waktu ini diketahui China memang telah meningkatkan aktivitas eksplorasi minyaknya.

Peningkatan aktivitas eksporasi yang diketahui sampai ke wilayah Laut Natuna Utara ini pun di sebut Presiden Institut Penelitian Laut Kuning dan Laut Bohai di Universitas Maritim Dalian, Zhang Yanqiang sebagai aktivitas berbahaya.

Bukan tanpa alasan, menurut Zhang apa yang dilakukan China tersebut bakal memicu konflik berkepanjangan dengan negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Sekonyong-konyong Klaim Perairan Natuna, Media Komunis Beijing Kini Tuding Indonesia Main Trik di Laut China Selatan

Lalu bagaimana dengan tindakan Indonesia dengan kabar mengenai kenekatan China melakukan pengeboran di Laut Natuna Utara tersebut?

Melansir dari Tribunnews.com, TNI AL dketahui baru-baru ini menggelar latihan bersama di sekitar Natuna.

Hal itu sebagai antisipasi utnuk mengamankan wilayah Indonesia dari serangan berbasis laut atau maritim.

Adapun kekuatan yang dilibatkan pada latihan ini adalah sebagai berikut:

1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.

2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.

Baca Juga: Tak Sudi Dikadali Tiongkok, Kemenlu Nyatakan Indonesia Tegas Tolak Klaim Nine Dash Line di Hadapan Wakil Dubes China

3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949

4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.

5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).

6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).

7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunnews.com, scmp

Baca Lainnya