Diremehkan, Korea Utara Kembali Tunjukan Taring, Pamerkan Rudal Setelah Konferensi Pers Pertama Joe Biden, Sekutu AS Kebakar Jenggot

Jumat, 26 Maret 2021 | 20:35
KCNA

Diremehkan, Korea Utara Kembali Tunjukan Taring, Pamerkan Rudal Setelah Konferensi Pers Pertama Joe Biden, Sekutu AS Kebakar Jenggot

Sosok.ID -Korea Utara telah merilis gambar platform rudal baru beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden berbicara tentang peluncuran rudal Korut baru-baru ini pada konferensi pers pertamanya.

Surat kabar resmi Rodong Sinmun mempublikasikan gambar tersebut pada Kamis (25/3) bersama dengan deskripsi tentang apa yang disebutnya "proyektil taktis tipe baru yang baru dikembangkan".

Proyektil tersebut telah diuji sehari sebelumnya dalam peluncuran yang diawasi oleh Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa Ri Pyong Chol dan pejabat lainnya.

Hulu ledak senjata itu dikatakan telah "ditingkatkan menjadi 2,5 ton dengan penggunaan teknologi inti proyektil terpandu taktis yang sudah dikembangkan."

Baca Juga: Kim Jong Un Benar-benar Mulai Perang Dunia, Kini Luncurkan Rudal Tepat ke Wilayah Jepang Hingga Buat AS Meradang!

Melansir Newsweek, senjata itu berhasil mencapai target sekitar 600 kilometer, atau sekitar 373 mil, di lepas pantai timur Semenanjung Korea.

Presiden mengatakan AS sedang berkonsultasi dengan sekutu dan mitranya, dan, jika Korea Utara harus "memilih untuk meningkatkan, kami akan menanggapinya."

Pada saat yang sama, Joe Biden berkata bahwa dia terbuka untuk jalan yang berbeda.

"Saya juga siap untuk beberapa bentuk diplomasi. Tetapi itu harus dikondisikan pada hasil akhir denuklirisasi," tambgah Biden.

Baca Juga: Banyak Sapi Mati di Tengah Bencana Kelaparan di Korea Utara, Kim Jong Un Bakal Seret Peternak untuk Kerja Paksa Setahun Bila Hewan Ternaknya Mati

Komando Indo-Pasifik AS membenarkan peluncuran rudal Korea Utara terbaru beberapa jam setelah konferensi pers debut Biden.

"Kami mengetahui peluncuran rudal Korea Utara pagi ini ke Laut Timur," kata Kapten Angkatan Laut Perwira Urusan Masyarakat INDOPACOM Mike Kafka dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek.

Kafka menggemakan penekanan pemerintah pada aliansi Washington dengan Seoul dan Tokyo ketika Pyongyang memamerkan kekuatan rudal balistiknya untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar satu tahun.

Sekutu Amerika telah menyatakan 'keprihatinan serius' atas uji coba dua senjata terbaru Korea Utara, bahkan ketika Presiden Joe Biden meremehkan peluncuran tersebut.

Baca Juga: Pyongyang Kecewa, Korea Utara Ambil Sikap Memusuhi Malaysia

Peluncuran tersebut merupakan ujian awal bagi upaya Biden untuk memperkuat aliansi Amerika di Asia

Korea Utara melakukan dua uji senjata minggu ini, pertama menembakkan dua rudal jarak pendek selama akhir pekan.

Kemudian pada hari Selasa (23/3), Pyongyang melakukan apa yang diyakini sebagai peluncuran rudal balistik , kemungkinan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam di darat.

Jika dikonfirmasi sebagai uji coba rudal balistik, itu akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran balistik apa pun.

Baca Juga: Ngeri, Adik Kim Jong Un Mengamuk, Korea Selatan hingga AS Bisa Dibikin Terkencing-kencing: Jangan Main Perang Jika Ingin Tidur Damai!

Ini akan mempersulit Biden untuk menganggap insiden itu tidak penting, seperti yang dia lakukan ketika ditanya tentang uji senjata sebelumnya.

Biden sekarang berada di bawah tekanan untuk menanggapi, bahkan ketika Gedung Putih melanjutkan peninjauannya terhadap kebijakan Korea Utara yang diharapkan akan selesai pada bulan April.

Masih belum jelas strategi apa yang akan diambil Biden, meskipun presiden telah menolak diktator Kim Jong Un sebagai "preman" dan menyatakan keinginannya untuk denuklirisasi penuh.

Sebelumnya Biden meremehkan dan menertawakan pertanyaan dari wartawan.

Baca Juga: Hanya Ada di Korea Utara! Cara Berpenampilan Rakyat Tak Boleh Sembarangan, Bahkan Sampai Ada Polisi Fesyen-nya!

Presiden mengatakan peluncuran itu bukan provokasi, menggambarkan tes itu sebagai "bisnis seperti biasa."

Ditanya apa yang telah dipelajari Gedung Putih, dia menjawab: "Kami telah mengetahui bahwa tidak ada yang berubah."

Sekutu Amerika di Asia akan meminta Gedung Putih untuk mendukung Korea Utara, yang rudal, senjata konvensional dan nuklirnya dapat menimbulkan kerusakan besar pada negara tetangganya, Korea Selatan dan Jepang.

Mantan Presiden Donald Trump dikritik selama masa jabatannya karena meremehkan tes senjata Korea Utara, meskipun ada protes dari Tokyo dan Seoul.

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati