Ini mengartikan China memiliki 60 kapal perang lebih banyak dari angkatan laut AS dan bisa mencapai 400 kapal sampai tahun 2025 mendatang.
"Pada akhirnya, kemampuan China untuk naik lebih tinggi pada tangga eskalasi yang penting karena kekuatan militernya tidak dapat dipisahkan dari strategi koersif saat damai," kata Toshi Yoshihara, dari lembaga pemikir AS, Center for Strategic and Budgetary Assessment.
"Ini adalah prestasi teknologi yang cukup untuk menyerang target bergerak di laut. Pasukan Roket China tampaknya telah berhasil melakukannya, secara progresif menunjukkan kapasitasnya untuk menahan serangan permukaan di perairan lepas pantai yang berisiko," kata Yoshihara seperti yang dikutip dari Express.co.uk.
Ditambah lagi China kini menjadi satu-satunya negara yang memiliki rudal hipersonik yang masih berfungsi.
Hal itu ditujukan saat uji coba DF-17 yang dapat terbang dengan kecepatan Mach 10, mencapai kecepatan tertinggi yakni 12.349 km per jam.
(*)