Sosok.ID - Angkatan bersenjata China telah berjanji untuk tidak menyerahkan tanah leluhur apa pun, atau mencaplok tanah leluhur apa pun, di tengah sengketa wilayah yang berlarut-larut yang saling mengadu kekuatan di Asia.
Seperti diketahui, China terlibat sengketa dengan banyak negara di Asia atas perebutan wilayah di Laut China Selatan dan lainnya.
"Kami tidak dapat kehilangan satu inci pun dari tanah yang kami warisi dari nenek moyang kami," kata Biro Informasi Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Senin (1/3/2021), dikutip Sosok.ID dari Newsweek.com.
Hal itu diungkapkan sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang strategi pertahanan nasional China, "dan kami tidak akan mengambil satu sen pun dari milik orang lain."
Pernyataan itu menggemakan komentar yang sebelumnya dibuat oleh Presiden China Xi Jinping kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis selama kunjungan Juni 2018 ke Beijing.
Ketegangan sejak itu memburuk antara dua ekonomi terbesar di dunia, memperluas keretakan dalam pandangan geopolitik saingan mereka di daerah-daerah seperti Taiwan dan Laut Cina Timur dan Selatan.
Tetapi Biro Informasi mengatakan Beijing dapat berusaha untuk menjaga kedaulatan Tiongkok dan menjaga perdamaian pada saat yang bersamaan.
"Sifat sosialis Tiongkok, pengambilan keputusan strategis di jalur pembangunan damai, kebijakan perdamaian luar negeri independen dan tradisi budaya Tiongkok 'perdamaian adalah yang paling berharga' menentukan bahwa Tiongkok akan dengan teguh mengejar kebijakan pertahanan nasional defensif dan bersikeras untuk tidak pernah mencari hegemoni," kata pernyataan itu.
"Tidak pernah berkembang dan tidak pernah mencari pengaruh adalah ciri khas pertahanan nasional China di era baru," pernyataan itu menegaskan.