Washington bisa memproses Aispuro setelah mendapatkan keterangan informan, yang hanya disebut "Saksi Kooperatif 1".
Saksi itu bersedia bersaksi mereka dibayar 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar) untuk membantu pemimpin kartel Sinaloa itu kabur, saat ditangkap lagi di 2016.
Total sebagaimana diberitakan Daily Mail, pemberi informasi itu mengaku dibayar hingga 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14 miliar).
Saksi menyebutkan bahwa Aispuro mengawasi rencana pemberian suap 2 juta dollar AS atau Rp 28,1 miliar pada kepala penjara Meksiko.
Hal itu dilakukan agar bandar narkoba tersebut dipindahkan dari penjara di Ciudad Juarez ke Altiplano untuk bisa kabur.
Melansir dari AFP, Mike Vigil, seorang mantan agen Badan Pencegahan Narkoba AS (DEA) mengatakan, Aispuro disebut sebagai "Putri Narko".
Selain itu ia juga terlibat dalam dunia perdagangan gelap.
Ketika bandar dengan nama asli Joaquin Guzman itu dibekuk lagi pada Januari 2016, si istri sempat merencanakan aksi pelarian kedua.
Vigil menjelaskan, Aispuro tidak hanya sosok distributor maupun pencuci uang kejahatan suaminya.