"Kami menyerukan kepada militer dan polisi untuk menghentikan semua serangan terhadap pengunjuk rasa damai, segera membebaskan semua yang ditahan secara tidak adil, menghentikan serangan dan intimidasi terhadap jurnalis dan aktivis, dan memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis," kata Blinken.
Baca Juga: Myanmar Rangkul Senjata Rusia untuk Pecundangi China, Terbukti dari Rekaman Kudeta
Baca Juga: Kirimkan Pasukan Perdamaian PBB, Ribuan Rakyat Myanmar Menuntut Aung San Suu Kyi Dibebaskan
Seperti beberapa perwira militer yang disebutkan dalam putaran pertama sanksi AS terhadap Myanmar sejak kudeta, kedua jenderal yang masuk daftar hitam pada hari Senin telah ditunjuk sebagai anggota Dewan Administrasi Negara junta.
Sementara itu, militer bersikeras bahwa tindakan mereka bukan kudeta.
"Untuk memastikan demokrasi dan kemakmuran, orang harus bekerja sama dengan kami tanpa harus emosional," kata Zaw Min Tun dalam konferensi pers resmi pertama militer sejak pengambilalihan 1 Februari.
(Handoyo/Kontan)