Sosok.ID - PBB walau sulit sebenarnya bisa menekan Myanmar untuk menerima kedatangan pasukan perdamaiannya di sana.
Namun tentu saja Myanmar akan menolak hal ini.
Terlebih saat ini junta militer sudah menguasai sepenuhnya Myanmar dan memotong semua akses ke dunia luar.
Puluhan ribu orang menggelar aksi unjuk ras hari kedua di kota terbesar Myanmar, Yangon pada Minggu (7/2). Ribuan warga Myanmar lainnya juga turun ke jalan di seluruh negeri untuk memprotes kudeta junta militer dan penahanan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi pekan lalu.
Massa di Yangon, membawa balon merah, warna yang mewakili Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, dan meneriakkan, “Kami tidak ingin kediktatoran militer! Kami ingin demokrasi!".
Pada hari Minggu pagi, kerumunan besar-besaran dari seluruh penjuru Yangon berkumpul di kotapraja Hledan, beberapa berjalan melewati lalu lintas yang macet, dan berbaris di bawah sinar matahari yang cerah di tengah jalan.
Mereka mengibarkan bendera NLD dan memberi hormat tiga angka yang telah menjadi simbol protes terhadap kudeta. Pengemudi membunyikan klakson dan penumpang mengangkat foto pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi.