Sosok.ID - Kudeta junta militer Myanmar membuat mata dunia memperhatikan.
Terlebih PBB, kudeta Myanmar merupakan gerakan ilegal menggulingkan pemerintahan sah.
Namun junta militer Myanmar tak mau tahu, mereka akan terus melakukan kudeta demi alasan menyelamatkan kehidupan bangsanya.
Hari ini, Jumat (5/1), Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta. Sejumlah isu turut dibahas, termasuk kudeta militer yang terjadi di Myanmar.
Dilansir dariReuters, kedua pemimpin negara mengungkapkan harapannya agar semua negara ASEAN bisa berkumpul untuk membahas nasib Myanmar pasca kudeta militer awal pekan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Muhyiddin menyebut kudeta militer Myanmar sebagai satu langkah mundur dalam proses menuju demokrasi yang telah lama diperjuangakan di Myanmar.
Niat baik kedua negara mungkin agak sulit tercapai mengingat seluruh negara ASEAN memiliki komitmen bersama untuk tidak mencampuri masalah domestik anggotanya.
Meskipun demikian, kedua negara dipastikan akan mengambil langkah kongkrit demi menjamin keamanan negara tetangganya tersebut. Termasuk masalah muslim Rohingya yang masih berjuang di Myanmar.
Kunjungan ke Indonesia hari ini merupakan kunjungan luar negeri pertama Muhyiddin setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sejak Maret 2020 lalu.