Follow Us

Militer Tiongkok Bakal Dengan Remuk Dengan Mudah, Perancis Kini Unjuk Gigi di Laut China Selatan dengan Kapal Selam Nuklirnya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 16 Februari 2021 | 17:57
(ilustrasi) Militer Tiongkok Bakal Dengan Remuk Dengan Mudah, Perancis Kini Unjuk Gigi di Laut China Selatan dengan Kapal Selam Nuklirnya!
USNI News

(ilustrasi) Militer Tiongkok Bakal Dengan Remuk Dengan Mudah, Perancis Kini Unjuk Gigi di Laut China Selatan dengan Kapal Selam Nuklirnya!

Le Drian, Menteri Luar Negeri Prancis saat ini, menjadi menteri pertahanan dari tahun 2012 hingga 2017.

China mengklaim hampir semua Laut China Selatan. Sementara Taiwan, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam semuanya juga mengklaim sebagian dari kawasan itu, yang diyakini menyimpan cadangan minyak dan gas yang berharga.

Klaim Beijing diperdebatkan oleh Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa dan Asia.

Misi AS ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun lalu secara resmi menyerahkan catatan diplomatik ke kantor Sekretaris Jenderal PBB bahwa klaim maritim China di Laut China Selatan yang disengketakan "tidak sesuai dengan hukum internasional".

Baca Juga: Tensi Menegang! Laut China Selatan 'Penuh' Militer China: Hampir Setiap Hari Pesawat dan Kapal Riwa-riwi

Pada bulan Januari lalu, Jepang, bergabung dengan beberapa negara termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Malaysia, Australia, Indonesia, Vietnam dan Filipina, membuat pengajuan serupa ke PBB.

Dalam konteks geopolitik maritim yang semakin tegang ini, Prancis ingin menyatakan kembali bahwa ia memiliki kepentingannya sendiri yang harus diwaspadai di kawasan tersebut.

Pada tahun 2019, Kementerian Pertahanan Prancis merilis laporan berjudul "Prancis dan Keamanan di Indo-Pasifik" yang mengingatkan bahwa sekitar 1,5 juta warga Prancis tinggal antara Djibouti di semenanjung Afrika Timur dan wilayah luar negeri Polinesia Prancis.

Artinya, Paris memandang zona Indo-Pasifiknya membentang dari Teluk Aden hingga ke luar Australia.

Baca Juga: Siaga Tingkat Tinggi, Armada US Navy dan PLA Navy China Bertemu di Laut Sengketa

Namun Laut China Selatan tidak termasuk dalam laporan tersebut.

"Dari sudut pandang hukum, sangat dapat diterima untuk angkatan laut Prancis, dalam konteks operasinya di seluruh dunia, untuk berlayar ke sana," kata Antoine Bondaz, seorang peneliti spesialis Asia di Foundation for Strategic Research.

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest