Follow Us

Siaga Tingkat Tinggi, Armada US Navy dan PLA Navy China Bertemu di Laut Sengketa

Seto Ajinugroho - Kamis, 11 Februari 2021 | 18:13
Siaga Tingkat Tinggi, Armada US Navy dan PLA Navy China Bertemu di Laut Sengketa
Kolase public.navy.mil/South China Morning Post

Siaga Tingkat Tinggi, Armada US Navy dan PLA Navy China Bertemu di Laut Sengketa

Sosok.ID - Sebenarnya masyarakat Asia sedang diancam pertempuran brutal yang berasal dari Laut China Selatan.

Dua kekuatan angkatan laut terkuat di bumi, US Navy dan PLA Navy China sedang bersiap bertempur di sana.

Keduanya bisa memicu perang dunia ketiga, hanya tinggal tunggu waktu.

Ketegangan di Laut China Selatan mencapai titik yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pasalnya, pasukan Angkatan Laut AS beberapa kali tampak berpapasan dengan militer Beijing di Laut China Selatan.

Baca Juga: Tolak Setuju dengan Ramalan Mbak You, Denny Darko Sebut Nasib Syahrini Berubah 180 Derajat Pasca Nikahi Reino Barack, Singgung soal Orang Ketiga

Melansir Express.co.uk, Laksamana Muda James Kirk, komandan USS Nimitz yang melakukan latihan di wilayah tersebut pada hari Selasa bersama USS Theodore Roosevelt, mengatakan: "Kami telah melihat perluasan kemampuan militer mereka."

“Kami telah melihat perluasan kemampuan militer mereka; jumlah pesawat yang lebih banyak, jumlah kapal yang lebih banyak digunakan setiap hari. Jadi kapasitasnya jelas meningkat. Saya tidak akan menyimpulkan apa maksud mereka ... (tetapi) jumlah kekuatan yang kami lihat di semua domain telah meningkat secara signifikan," papar Kirk seperti yang dilansir dari Express.co.uk.

China dan AS mengirim pesawat militer ke sudut barat daya pertahanan udara Taiwan dua minggu lalu, setelah jet China melakukan "serangan rudal simulasi" terhadap kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt.

Baca Juga: Sejak Awal Sudah Wanti-wanti Rizki DA, Iis Dahlia Buka Suara Usai Masa Lalu Nadya Mustika Terbongkar: Ya Udah Harus Diterima

Sebelas jet tempur militer China, termasuk pembom H-6, terbang ke daerah itu saat kapal melintas.

Militer AS menuduh China mengganggu stabilitas dan perilaku agresif sehubungan dengan insiden tersebut. Meski demikian, mereka menegaskan tidak ada personel mereka dalam bahaya.

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest