Follow Us

Terungkap! Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Jatuh karena Cuaca, Ada Anomali di Tuas Mesin, Begini Penjelasan KNKT

Rifka Amalia - Kamis, 11 Februari 2021 | 13:05
Tim melakukan penyisiran puing dan korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tim melakukan penyisiran puing dan korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Baca Juga: Detik-detik Damkar Rekam Suara Tangisan dan Teriakan Minta Tolong di Tengah Laut Saat Cari Korban Sriwijaya Air SJ 182, Netizen Merinding Seketika

Pesawat tidak melewati awan berpotensi guncangan

Sementara itu mengacu pada data cuaca yang diperoleh KNKT dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pesawat tersebut tidak melalui area awan hujan ketika terbang.

Pesawat juga tidak berada dalam awan yang berpotensi menimbulkan guncangan.

"Bahwa pesawat ini tidak melalui area dengan awan yang signifikan dan bukan area awan hujan, juga tidak berada in-cloud turbulence atau di dalam awan yang berpotensi menimbulkan guncangan," kata Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo, dalam konferensi pers daring, Rabu (10/2/2021).

Disampaikan KNKT bahwa pesawat ini mulai tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 14.36 WIB menuju ke Bandara Supadio, Pontianak.

Baca Juga: Air Mata Kehilangan Istri dan 3 Anak Belum Mengering, Rumah Kontrakan Yaman Zai yang Dihuni Almarhum Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dibobol Maling

Setelah itu, flight data recorder (FDR) merekam bahwa sistem autopilot aktif di ketinggian 1.980 kaki.

Pesawat terus naik dan pada ketinggian 8.150 kaki tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur dan tenaga mesin juga ikut berkurang. Sedangkan mesin sebelah kanan tetap.

Pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 75 derajat. Permintaan ini diizinkan oleh ATC.

Perubahan arah ini diperkirakan ATC akan menyebabkan Sriwijaya SJ 182 bertemu dengan pesawat lain yang berangkat dari Soekarno-Hatta landasan selatan dengan tujuan sama. Oleh karenanya, Sriwijaya SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.

Selanjutnya, ketika melewati ketinggian 10.600 kaki pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat berada pada arah 46 derajat dan mulai berbelok ke kiri.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest