Follow Us

Walaupun China Sudah Gandeng Rusia, Nyatanya Militer AS Tetap Unggul di Sisi Ini

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 28 Desember 2020 | 08:15
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tribun Manado

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sosok.ID - Pengebom dari China dan Rusia telah terbang di atas Pasifik dalam misi patroli bersama.

Ini menandakan hubungan militer yang semakin kuat di antara Beijing dan Moskow.

Dilansir Sosok.ID dari The Sun, pihak militer Rusia mengatakan bahwa sepasang pengebom strategis Tu-95 dan empat pembom H-6K Tiongkok telah terbang di atas Laut Jepang dan Laut Cina Timur.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa misi bersama itu dimaksudkan untuk "mengembangkan dan memperdalam kemitraan Rusia-China yang komprehensif.

Baca Juga: Keringat Dingin Lihat China Petantang-petenteng Masuki Zona Pertahanan Udara Dibuntuti 15 Pesawat Rusia, Korsel Langsung Kirim Jet Tempur

Dengan demikian "semakin meningkatkan tingkat kerja sama antara kedua militer, memperluas kemampuan mereka untuk aksi bersama, dan memperkuat stabilitas strategis."

Ia menambahkan bahwa penerbangan patroli "tidak ditujukan terhadap negara ketiga mana pun."

Misi ini adalah penerbangan kedua dari jenisnya, yang pertama dilakukan dalam patroli pada Juli 2019 lalu di area yang sama.

Ini mengikuti pernyataan dari presiden Rusia Vladmir Putin pada bulan Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: AS Jangan Sombong, China Sudah Punya Pembom Jet dan Rudal Super Hipersonik Penanda Militer PLA menuju Lebih Kuat dari Amerika

Di mana dia mengisyaratkan tentang aliansi militer di masa depan antara Rusia dan China yang akan lebih kuat daripada AS.

Sampai saat itu, kedua negara telah memuji "kemitraan strategis" mereka, tetapi sejauh ini tidak berhasil menciptakan aliansi semacam itu.

Source : The Sun

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest