Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makin Ditekan China Makin Kondang: PLA jadi Ancaman Strategis Terbesar bagi AS

Rifka Amalia - Sabtu, 12 Desember 2020 | 16:30
Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir
Xinhua

Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir

"Militer AS menunjukkan itu adalah angkatan laut biru yang cakap dan gesit selama konfrontasi dengan PLA selama setahun terakhir di wilayah tersebut," katanya.

Tetapi Zhou mengatakan jika AS ingin menahan China, itu membutuhkan dukungan dari sekutu regionalnya, dan itu mungkin tidak selalu mudah.

"(Beijing) hanya perlu menarik beberapa negara Asia, seperti Filipina atau Indonesia ke sisinya dan menunjukkan kepada mereka manfaat bekerja dengan China," katanya.

Di Forum Pertahanan Washington, Sekretaris Angkatan Laut AS Kenneth Braithwaite mengusulkan pembentukan Armada Pertama baru di “persimpangan antara Samudra Hindia dan Pasifik”, dengan mengatakan AS harus mencari sekutu lain seperti Singapura dan India untuk menampung armada tersebut.

Baca Juga: Tak Main-main, China Disebut Lakukan Uji Coba Manusia Super Untuk Ciptakan Tentara Tak Terkalahkan Layaknya Film Kapten Amerika

Profesor Rommel Banlaoi, presiden Asosiasi Studi Cina Filipina mengatakan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan melanjutkan kebijakan luar negerinya yang ramah kepada semua dan bukan bagi musuh siapapun.

Artinya penguatan aliansi keamanan Filipina-AS sekaligus memperdalam hubungan Filipina-China melalui kerja sama strategis yang komprehensif, ujarnya seraya menambahkan bahwa Filipina merupakan penerima bantuan militer AS terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

“AS mengakui peran vital Filipina… Itulah mengapa AS meminta lebih banyak lokasi di Filipina. Sebagai gantinya, AS memberi Filipina lebih banyak bantuan militer, ”katanya. (*)

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x