Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Karena Visa, China-Amerika Bisa Saling Gontok-gontokan

Seto Ajinugroho - Sabtu, 05 Desember 2020 | 07:13
Karena Visa, China-Amerika Bisa Saling Gontok-gontokan
Xinhua

Karena Visa, China-Amerika Bisa Saling Gontok-gontokan

Sosok.ID - Tinggal tunggu waktu saja China-Amerika Serikat bakal memanas.

Keduanya diprediksi akan terlibat perang di masa depan.

Siapa yang menang masih menjadi misteri.

Hanya waktu yang bisa menjawab.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Heran Selalu Ditanya Soal Asmara Vicky Prasetyo dan Kalina Ocktaranny sampai 'Semprot' Uya Kuya: Tanya 2 Mantan Suaminya!

Perseteruan Amerika Serikat vs China bakal memanas lagi. Penyebabnya, Amerika Serikat membuat kebijakan baru yang diskriminatif terhadap warga China.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sebagaimana dikutip New York Times mengatakan, telah membuat aturan masuk baru untuk anggota Partai Komunis China (PKC) yang bepergian ke "Negeri Paman Sam". Kebijakan baru ini membatasi visa anggota PKC dan keluarga dekat mereka menjadi 1 bulan dan 1 kali masuk ke AS, dan berlaku mulai Rabu (2/12/2020).

Juru bicara Kemenlu Amerika Serikat dalam pernyataan yang dikutip New York Times mengatakan, kebijakan ini dibuat karena warga AS tidak mendapat hak istimewa yang sama seperti warga China di Amerika. "Selama puluhan tahun kami memberi PKC akses bebas dan tidak terbatas ke institusi dan bisnis AS, sedangkan hak istimewa yang sama ini tidak pernah diberikan secara bebas kepada warga AS di China," ungkapnya.
Sebelumnya para pemohon visa bisa mendapat masa kunjungan 10 tahun. Kemudian menurut laporan itu, pembatasan baru ini dapat mencekal sekitar 270 juta warga China, atau hampir seperempat populasi "Negeri Panda" yang mencapai 1,4 miliar penduduk.

Ketegangan AS dan China yang merupakan dua negara poros perekonomian dunia, meningkat di berbagai bidang dan mereka sama-sama mengetatkan batasan perjalanan untuk para warga negara rivalnya. Keduanya telah membatasi visa jurnalis.

Washington membatasi jumlah warga negara China dari kantor berita yang dikelola pemerintah di AS awal tahun ini. China lalu membalasnya pada Maret, dengan mendepak belasan lebih jurnalis Amerika dari New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.

Baca Juga: Bikin Onar! Ratusan Massa Ancam Bakar Rumah Mahfud MD Jika Habib Rizieq Dipenjara, Ibunda Menko Polhukam Diselamatkan karena Trauma

Pemerintahan Trump lalu mencabut visa lebih dari 1.000 pelajar China melalui kebijakan pada Juni, terkait tuduhan spionase dan pencurian kekayaan intelektual. Diberitakan AFP, Beijing belum mengonfirmasi pembatasan baru ini pada Kamis (3/12/2020), tetapi mengatakan bahwa pembatasan perjalanan menunjukkan kebencian dan pola pikir abnormal terhadap Partai Komunis.

"Beberapa kekuatan ekstrem anti-China di AS, didorong oleh bias ideologis yang kuat, dan mentalitas Perang Dingin yang mengakar, secara politik menindas China," ucap juru bicara Kemenlu Hua Chunying pada konferensi pers hari ini. "Ini adalah eskalasi penindasan politik mereka terhadap China, dan China sangat menentangnya," lanjutnya.

Beijing sebelumnya menuduh Washington melakukan penganiayaan politik dan diskriminasi rasial atas pembatasan visa yang diberlakukan.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Perseteruan Amerika Serikat vs China bakal panas lagi, kini karena masalah visa"

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x