Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan datang dari perseteruan yang masih berlanjut antara China dengan India baru-baru ini.
Bahkan beberapa media asing mengungkapkan saat terjadi kerusuhan antar penjaga perbatasan beberapa waktu lalu, hal aneh terjadi.
Militer China disebut-sebut telah menggunakan senjata yang masuk kategori senjata canggih.
Berita tersebut diunggah oleh beberapa kantor media besar internasional salah satunya The Times dan The Australian.
Baca Juga: Keras! Pembom Nuklir B-1B Lancer USAF Langsung Labrak Latihan Militer China
Beberapa media tersebut mengungkapkan bahwa militer China menggunakan senjata laser.
Akibatnya, banyak tentara India dikabarkan mengalami sakit sampai muntah saat berhadapan dengan prajurit China.
Namun kabar yang beredar itupun langsung disanggah oleh pihak India baru-baru ini.
Melalui kicauan di Twitter, New Delhi memberikan label dua media yang memberitakan, The Times dan The Australian, sebagai Fake News.
Angkatan Darat India yang menerjunkan prajuritnya di kawasan perbatasan itupun langsung menegaskan apa yang dikabarkan oleh beberapa kantor berita.
Menurut mereka, kabar penggunaan senjata berbasis gelombang mikro tersebut tanpa bukti.
Hal tersebut lantaran menurut militer India, insiden yang terjadi di perbatasan tidaklah seperti yang diberitakan.
Kanal televisi lokal NDTV bahkan mengutip seorang pejabat militer yang menyatakan klaim China menggunakan senjata laser itu tidak benar.
"Kabar itu hanyalah bentuk dari perang urat saraf yang payah dan menyedihkan dari China," ujar si pejabat dikutip dari Russian Today, Rabu (19/11/2020).
Dugaan mengenai penggunaan senjata masa depan itu diawali oleh seorang pakar studi internasional bernama Jin Canrong.
Canrong awalnya menyebutkan mengenai senjata laser itu pada mahasiswa yang ia ajar.
Bahkan dia mengklaim pada 29 Agustus lalu saat pecah pertempuran di perbatasan di Ladakh, daerah Himalaya senjata tersebut digunakan.
Namun, menurut Jin yang adalah profesor di Universitas Renmin itu, militer musuh diusir dengan senjata yang "bisa memasak mereka hidup-hidup".
"Dalam 15 menit, mereka yang menduduki bagian puncak bukit mulai muntah. Mereka tak bisa bertindak dan kabur. Itulah cara kita merebut tempat mereka.
Menurut Jin, senjata tersebut cukup berbahaya lantaran awalnya memanaskan milekul air dengan cara sepreti peralatan dapur dan menargetkan air di bawah kulit sasarannya.
Hal itupun bisa meningkatkan rasa sakit yang bakal diderita targetnya.
Baca Juga: China Bangun Sistem Pertempuran Baru untuk Menangkan Perang
Apalagi penggunaan senjata ini bisa dilakukan dengan jarak hampir satu kilometer.
Jin kemudian memuji pasukan China yang "secara cantik" menggunakan gelombang mikro untuk mengalahkan India, tanpa harus melanggar penggunaan senjata.
Dia melanjutkan dikutip dari Daily Mail, Selasa (17/11/2020), Beijing menggunakannya karena mereka dihadapkan pada pasukan khusus asal Tibet yang berpihak ke India.
Apalagi pelarangan menggunakan senjata api telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Mendengar kabar tersebut, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa China menjadi negara pertama yang berani menggunakan senjata semacam itu untuk melawan musuh secara langsung.
WB-1, senjata laser yang diumumkan oleh militer China dan dipamerkan pada 2014 lalu.
Pembuatan senjata ini diyakini dikerahkan untuk menyokong angakat laut mereka.
Klaim dari apa yang dipaparkan oleh Jin ini muncul di tengah ketegangan antara China dan India mengenai perebutan wilayah sengketa di Ladakh.
Dua negara pemilik senjata nuklir tersebut mengerahkan ribuan personel sejak baku pukul menggunakan peralatan ala abad pertengahan terjadi pada Juni.
(*)