Jin mengatakan senjata gelombang mikro itu digunakan setelah India menggunakan tentara Tibet, yang dikenal ahli di daerah pegunungan, untuk merebut dua puncak bukit pada 29 Agustus tahun ini.
Dia mengatakan bahwa setelah pindah, komandan lokal di militer China berada di bawah "tekanan besar" untuk merebut kembali tanah.
"Kedua puncak bukit ini sangat penting, tetapi kami akan kehilangannya," katanya.
“Komisi militer pusat sangat marah. 'Bagaimana Anda bisa begitu ceroboh sehingga membiarkan India merebut puncak bukit?'"
"Jadi ia memerintahkan tanah ditarik kembali, tapi juga menuntut agar tidak ada satu tembakan pun yang dilepaskan," ungkap Jin.
Sebab tidak boleh melepaskan tembakan, senjata mikro itu digunakan.
Dia mengatakan senjata itu juga digunakan karena lereng bukit berada pada ketinggian 5.600 m, dan tentara Tiongkok tidak dapat melakukan pertempuran dengan baik di ketinggian seperti itu. (*)