Kendati demikian vaksin tak bisa langsung digunakan karena perlu melalui tahapan-tahapan tertentu untuk memastikan keamanan.
"Vaksin datang itu kurang lebih nanti di akhir November. Tetap kita hati-hati, tetap harus melewati tahapan-tahapan di BPOM," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.
Namun Jokowi tak membeberkan berapa banyak vaksin yang akan datang.
Ia mengatakan butuh waktu sekira satu bulan lamanya untuk memeriksa vaksin sebelum disuntikkan ke masyarakat.
"Jumlahnya saya tidak berbicara. Setelah datang harus melalui lagi tahapan di BPOM Waktunya kurang lebih tiga pekan hingga sebulan," katanya.
Jokowi juga menegaskan, vaksinasi di Indonesia harus diperhatikan dan mengikuti standar WHO.
"Artinya, vaksin yang dibeli ini harus masuk list-nya WHO. Yang disuntik kan nanti umur 18-59 tahun. Ini juga sesuai standar WHO, ini harus diikuti," ungkapnya.
"Saya tak bicara vaksin dari produksi apa. Tetapi standarnya WHO harus kita jalani," tandasnya. (*)