Mendengar hal tersebut, Presiden Jokowi mengaku siap, jika memang tim Satgas Covid-19 menunjuknya untuk jadi yang pertama disuntik vaksin.
"Ya kalau saya nanti diputuskan bahwa yang pertama disuntik presiden, ya saya siap," tegasnya.
"Kalau saya sudah ditentukan oleh tim bahwa presiden yang pertama, saya siap," tegasnya lagi.
Namun, Jokowi memperingatkan bahwa jika ia mengambil sikap demikian, kemungkinan ia akan kembali menerima cibiran karena dianggap tidak memprioritaskan masyarakat.
"Tapi jangan sampai nanti presiden pertama yang disuntik 'lho enak sekali presiden yang pertama, harusnya rakyat dulu', jangan seperti itu," pintanya.
Lebih lanjut presiden menjelaskan bahwa yang berhak lebih dulu mendapatkan vaksin adalah pejuang Covid-19 di lapangan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diborong Negara-negara Kaya, Bagaimana Nasib Indonesia dan Negara Pas-pasan Lainnya?
Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, aparat keamanan, pelayan publik, tenaga pendidik, dan orang yang membutuhkan.
"Yang pertama disuntik nanti adalah tenaga kesehatan, para dokter, para perawat, itu didahulukan. Kemudian TNI dan Polri, kemudian pelayan publik, ASN yang menyangkut pelayanan kepada masyarakat, setelah itu juga guru," jelasnya.
"Kita sudah punya list siapa-siapa yang disuntik dan di lokasi mana. Nanti minggu depan insyaallah kita sudah mulai simulasi," pungkasnya.
Adapun dalam tayangan yang sama, Presiden Jokowi mengatakan vaksin Covid-19 akan tiba di Indonesia pada akhir November ini.