Sosok.ID - Tak bisa disebut Korea Utara bila tak buat publik dunia terkejut dengan apa yang dilakukan.
Apalagi di bawah pemerintahan Kim Jong Un seperti sekarang ini.
Banyak peraturan-peraturan yang mungkin hanya ditemukan di Korea Utara.
Seperti apa yang dikeluarkan oleh generasi ketiga pemimpin Korea Utara baru-baru ini.
Baca Juga: Menghargai Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Berat Rakyatnya yang Sisakan Makanan
Yakni warganya bakal terancam hukuman berat hanya gegara tak menghabiskan makanan yang mereka konsumsi.
Kok bisa?
Apa hubunganya tak menghabiskan makanan dengan hukuman berat dari pemerintah nasional?
Memang, sudah bukan rahasia lagi bahwa Kim Jong Un memang salah satu pemimpin negara yang cukup kontroversial.
Selain itu, negara yang ia pimpin, Korea Utara juga dikenal sebagai salah satu negara yang tertutup dari dunia luar.
Negara berideologi komunis ini memang cukup disegani dengan persenjataan yang canggih yang dimilikinya.
Pengetatan lain yang dilakukan Korea Utara adalah masyarakat diminta tak menggelar perayaan Tahun Baru dengan banyak makanan.
Pemerintahan Kim meminta agar warga hanya menyediakan buah dan sayur.
Sementara untuk tamu hanya boleh makan mi. Kue beras maupun roti dilarang disajikan.
Sumber kedua yang berasal dari Provinsi Ryangganag menuturkan, polisi berpatroli di jalan-jalan dan memastikan tak ada orang yang membawa gandum atau beras.
"Harga-harga pangan naik di supermarket karena baik beras maupun gandum dilarang.
Sehingga publik juga ikut terdampak," ujar si sumber dikutip Daily Mail Rabu (11/11/2020).
Pada Mei, pakar menyatakan bahwa Pyongyang hanya bisa memanen setidaknya 860.000 ton bahan pangan, dari 5,5 juta ton yang dibutuhkan.
Kelaparan merupakan ancaman di negara terisolasi, yang pernah menderita sangat hebat pada 1990-an, dikenal sebagai "The Arduous March".
Krisis ekonomi yang terjadi pada 1994 sampai 1998 tersebut bermula setelah Uni Soviet menarik diri, diperparah dengan banjir dan kekeringan.
Diperkirakan sekitar 3,5 juta orang dari total populasi Korut yang mencapai 22 juta tewas, dengan puncaknya terjadi pada 1997.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kim Jong Un akan hukum warganya yang menyisakan makanan"