Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Megawati Sebut Jakarta Kota Amburadul, Pengamat: Kotanya Metropolitan, Kelakuannya Katrokan, Baru Dapat Penghargaan Tapi TransJakarta Dibakar

Rifka Amalia - Kamis, 12 November 2020 | 19:42
Ketua Umum PDI-P Megawati
Dok.PDI-P

Ketua Umum PDI-P Megawati

Sosok.ID - Belum lama ini, Jakarta mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award atau STA 2021.

DKI Jakarta didaulat sebagai kota terbaik dalam perbaikan mobilitas dan inovasi sistem transportasi.

Kemenangan ibu kota Indonesia diumumkan pada Jumat (30/10/2020) malam dalam acara Mobilize Virtual Summit 2020.

Kendati demikian, dalam konteks berbeda Jakarta dipandang sebagai kota amburadul menurut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Sindir Jokowi, Andi Arief Sebut Muka Bangsa di Mata Dunia Selamat Berkat Gubernur DKI Jakarta: Untung Ada Anies Baswedan

Dikutip dari Kompas.com, Mega menyoroti bahwa seharusnya Jakarta bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" andai ditata dengan baik.

Hal itu disampaikan Megawati saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang ditayangkan secara daring pada Selasa (10/11/2020).

Putri dari Presiden Soekarno ini mengharapkan dilakukan penataan DKI Jakarta dengan perumusan yang jelas dan melibatkan akademisi.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujarnya, melansir Kompas.com.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Apa Sumbangsih Milenial untuk Rakyat, Milenial Tanya Balik, 'Apa yang Kalian Contohkan kepada Kami?'

Kata Pemprov DKI tentang opini Megawati

Pemerintah provinsi DKI Jakarta menanggapi pernyataan Megawati Soekarnoputri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyikapinya dengan santai, menyebut apa yang disampaikan Mega adalah kritik yang bisa diterima pemerintah setempat.

Menurut Reza, kritik atas Jakarta adalah obat untuk meningkatkan kualitas kota.

"Kami menghormati menghargai siapa pun memberikan komentar atas kota Jakarta, kami anggap semua masukan kritik sebagai obat bagi kami untuk terus meningkatkan dan memperbaiki Kota Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya," ujarnya.

Baca Juga: Megawati Sindir KAMI Bentukan dari Orang-orang yang Ingin Nyapres, Deklaratornya Angkat Suara: Emang Pengen Jadi Presiden Nggak Boleh?

Masyarakat Jakarta kurang edukasi

Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna berpendapat bahwa sebab Jakarta dianggap amburadul adalah karena masyarakatnya kurang edukasi tentang cara hidup di kota.

Yayat mengatakan, saat ini Jakarta juga dipadati dengan pendatang yang memilih tinggal, tetapi tidak berpengetahuan tentang cara merawat kota sebagai warga.

Ia menyentil perilaku masyarakatnya masih katrokan.

"Yang terjadi di Jakarta, kotanya metropolitan, tapi kelakuannya masih katrokan," kata Yayat, Rabu (11/11).

Baca Juga: Megawati Terheran-heran: Kok Bisa-bisanya Minta Pak Jokowi Mundur?

Ia lantas mencontohkan peristiwa adanya warga membakar halte transjakarta, padahal Jakarta baru mendapat penghargaan di bidang trasportasi.

Contoh di atas disebutnya sebagai perilaku yang butuh edukasi karena tidak memiliki pengetahuan merawat fasilitas publik.

Yayat pun menyarankan agar Jakarta kembali menggelar operasi yustisi bagi pendagang sebagai langkah menata kota.

"Dulu ada namanya kebijakan operasi yustisi, dalam konteks pendatang dari luar Jakarta yang masuk setiap tahun," katanya. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x