Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyikapinya dengan santai, menyebut apa yang disampaikan Mega adalah kritik yang bisa diterima pemerintah setempat.
Menurut Reza, kritik atas Jakarta adalah obat untuk meningkatkan kualitas kota.
"Kami menghormati menghargai siapa pun memberikan komentar atas kota Jakarta, kami anggap semua masukan kritik sebagai obat bagi kami untuk terus meningkatkan dan memperbaiki Kota Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya," ujarnya.
Masyarakat Jakarta kurang edukasi
Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna berpendapat bahwa sebab Jakarta dianggap amburadul adalah karena masyarakatnya kurang edukasi tentang cara hidup di kota.
Yayat mengatakan, saat ini Jakarta juga dipadati dengan pendatang yang memilih tinggal, tetapi tidak berpengetahuan tentang cara merawat kota sebagai warga.
Ia menyentil perilaku masyarakatnya masih katrokan.
"Yang terjadi di Jakarta, kotanya metropolitan, tapi kelakuannya masih katrokan," kata Yayat, Rabu (11/11).
Baca Juga: Megawati Terheran-heran: Kok Bisa-bisanya Minta Pak Jokowi Mundur?
Ia lantas mencontohkan peristiwa adanya warga membakar halte transjakarta, padahal Jakarta baru mendapat penghargaan di bidang trasportasi.
Contoh di atas disebutnya sebagai perilaku yang butuh edukasi karena tidak memiliki pengetahuan merawat fasilitas publik.