Tetapi kelompok itu menambahkan bahwa Rusia tetap memimpin atas China dalam mesin pesawatnya.
"China telah mulai membangun kepemimpinan teknis yang jelas atas Rusia dalam sebagian besar aspek pengembangan pesawat tempur.
"Selain itu, industri Rusia tidak mungkin dapat memperoleh kembali area keunggulan kompetitif setelah hilang, karena industri struktural dan kerugian anggaran yang mendalam dibandingkan dengan sektor pertahanan China," kara RUSI.
Laporan itu menambahkan bahwa Rusia telah berjuang untuk mendapatkan radar combat electronically scanned array (AESA) yang memberi pilot jangkauan deteksi tinggi.
Itu juga menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun berikutnya, Rusia dapat mengimpor sensor dan teknologi rudal China.
RUSI menambahkan: "Agar hal ini terjadi, pemerintah Rusia harus mengatasi tingkat ketidakpercayaan yang cukup besar antara Rusia dan China dalam hal militer, serta kebanggaan dan keterikatan mendalam Rusia pada industri kedirgantaraan mereka yang berdaulat."
(Barratut Taqiyyah Rafie)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ancaman Perang Dunia 3: China rilis rudal anti-radar yang dapat mengubah peperangan