Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasib Laut China Selatan Jika Joe Biden Menang, Kebijakan Trump Bakal Diobrak-abrik? 'Konflik Aktual' Akan Segera Datang

Rifka Amalia - Sabtu, 07 November 2020 | 19:15
Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/20

Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/20

Sosok.ID - Laut China Selatan telah menjadi subjek ketakutan konflik dalam beberapa tahun terakhir.

China diketahui makin gencar menyebarkan klaimnya atas wilayah di Laut China Selatan, menimbulkan keresahan akan terjadinya perang.

Amerika Serikat (AS) dan negara-negara yang bersengketa dengan klaim tumpang tindih berusaha menghentikan militerisasi agresif China di wilayah tersebut.

Presiden Donald Trump telah mengirim kapal AS ke perairan yang diperebutkan dalam upaya untuk menghalangi pasukan Beijing.

Baca Juga: Main Kotor Klaim Sudah Menang, Trump Ngotot Jika Kalah Joe Biden Pasti Lakukan Kecurangan, 'Skenario Kiamat' yang Ditakuti Sedang Terjadi

Namun para ahli memperingatkan tindakan AS sebagai hal yang berbahaya, dan dapat menyebabkan konflik yang tidak disengaja dengan China.

Dikutip dari Express.co.uk, dengan pemilihan presiden AS yang semakin dekat, tindakan Amerika di Laut Cina Selatan dapat menjadi tanggung jawab Joe Biden.

Kandidat dari Partai Demokrat tersebut sejauh artikel ini ditulis masih mengungguli Donald Trump dalam perolehan suara elektoral.

Joe Biden mendapatkan 264 suara elektoral, sementara Trump 214.

Baca Juga: Jika Trump atau Biden Tidak Menang, Amerika akan MencetakSejarah Mimpi BurukPemilu AS, KekacauanKonstitusi LebihNgeri dari Era George Bush Bisa Terjadi

Calon dapat dikatakan menang jika suara elektoral mencapai batas minimal 270.

The New York Times bulan lalu melaporkan bahwa ada risiko peningkatan permusuhan mengingat retorika China baru-baru ini.

“Nada militeristik mencerminkan sifat hawkish Xi. Risikonya adalah bahwa propaganda dapat diterjemahkan menjadi tindakan yang lebih provokatif," kata laporan tersebut.

"Tindakan militer baru-baru ini di Laut China Selatan dan Selat Taiwan meningkatkan kemungkinan bentrokan yang sebenarnya, disengaja atau tidak."

Baca Juga: Terseok-seok Taiwan Diimingi AS Stabilitas Keamanan malah Jadi 'Sapi Perah', Trump Bakal Gerus China dengan Langkah Lebih Ekstrim dan Ofensif Jika Biden Terpilih

Biden telah memperingatkan bahwa dia akan bersikap keras terhadap China jika dia memenangkan kursi kepresidenan.

Liz Economy, seorang rekan senior di Institut Hoover Universitas Stanford dan Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan minggu ini, akan ada perubahan kebijakan jika Biden terpilih.

"Saya pikir perubahan kebijakan terkait China yang paling signifikan dalam pemerintahan Biden mungkin adalah komitmen baru terhadap kepemimpinan AS dalam menangani tantangan global."

"Bahwa China tidak dapat menangkap dan mengubah sistem pemerintahan global agar sesuai dengan kepentingannya yang sempit," katanya.

Baca Juga: Trump Ancam Tinggalkan AS Jika Kalah dalam Pemilu, Sebut Joe Biden Kandidat Capres Terburuk Sepanjang Sejarah

Ini akan menjadi konflik sebenarnya bagi China.

Liz juga mengatakan, "konsultasi yang lebih besar dengan sekutu dan mitra kami untuk menempa strategi China yang konsisten dan koheren" perlu dilakukan.

Liz Economy menambahkan, hubungan AS-China akan diatur ulang.

"Kalibrasi ulang hubungan AS-China yang dapat mencakup membangun kembali dialog bilateral dan menjelajahi area tujuan bersama untuk menghindari hubungan yang berkembang menjadi perang dingin."

Baca Juga: Tak Habis Pikir, Positif Covid-19, Donald Trump Ngotot Ikut Debat Pilpres, Joe Biden Menolak Keras: Tidak Boleh!

Tahun lalu, pakar politik China Kerry Brown memperingatkan komunikasi antara militer China dan AS lebih buruk daripada yang terlihat dalam Perang Dingin.

"Saat ini dialog antara AS dan militer China dengan militer buruk, beberapa orang mengatakan bahwa itu lebih buruk daripada antara Uni Soviet dan AS selama Perang Dingin," katanya, dikutip dari Express.co.uk. (*)

Source :Express.co.uk

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x