Follow Us

Nasib Laut China Selatan Jika Joe Biden Menang, Kebijakan Trump Bakal Diobrak-abrik? 'Konflik Aktual' Akan Segera Datang

Rifka Amalia - Sabtu, 07 November 2020 | 19:15
Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/20

Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/20

“Nada militeristik mencerminkan sifat hawkish Xi. Risikonya adalah bahwa propaganda dapat diterjemahkan menjadi tindakan yang lebih provokatif," kata laporan tersebut.

"Tindakan militer baru-baru ini di Laut China Selatan dan Selat Taiwan meningkatkan kemungkinan bentrokan yang sebenarnya, disengaja atau tidak."

Baca Juga: Terseok-seok Taiwan Diimingi AS Stabilitas Keamanan malah Jadi 'Sapi Perah', Trump Bakal Gerus China dengan Langkah Lebih Ekstrim dan Ofensif Jika Biden Terpilih

Biden telah memperingatkan bahwa dia akan bersikap keras terhadap China jika dia memenangkan kursi kepresidenan.

Liz Economy, seorang rekan senior di Institut Hoover Universitas Stanford dan Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan minggu ini, akan ada perubahan kebijakan jika Biden terpilih.

"Saya pikir perubahan kebijakan terkait China yang paling signifikan dalam pemerintahan Biden mungkin adalah komitmen baru terhadap kepemimpinan AS dalam menangani tantangan global."

"Bahwa China tidak dapat menangkap dan mengubah sistem pemerintahan global agar sesuai dengan kepentingannya yang sempit," katanya.

Baca Juga: Trump Ancam Tinggalkan AS Jika Kalah dalam Pemilu, Sebut Joe Biden Kandidat Capres Terburuk Sepanjang Sejarah

Ini akan menjadi konflik sebenarnya bagi China.

Liz juga mengatakan, "konsultasi yang lebih besar dengan sekutu dan mitra kami untuk menempa strategi China yang konsisten dan koheren" perlu dilakukan.

Liz Economy menambahkan, hubungan AS-China akan diatur ulang.

"Kalibrasi ulang hubungan AS-China yang dapat mencakup membangun kembali dialog bilateral dan menjelajahi area tujuan bersama untuk menghindari hubungan yang berkembang menjadi perang dingin."

Source : Express.co.uk

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest