Itu bisa berarti hitungan menunjukkan Trump unggul pada dini hari, sebelum lonjakan terlambat oleh Biden.
"Saya pikir kita semua dapat membayangkan (Trump) menyatakan dirinya sebagai pemenang sebelum hasil disertifikasi atau suara telah dihitung dengan benar," kata peneliti dari RMIT University dan pembawa acara podcast politik AS Barely Gettin 'By, Emma Shortis.
"Itu sangat berbahaya," lanjutnya.
Sementara media berita akan menunda menentukan pemenang dan kubu Biden dapat bersikeras menunggu semua suara dihitung, kekacauan masih bisa terjadi.
"Tidak banyak yang bisa dilakukan Trump sendiri karena pemilihan dilakukan di tingkat negara bagian," kata Dr Smith.
Baca Juga: Jika Trump Kalah Pilpres dan Tak Mau Turun dari Kekuasaan Kongres Amerika Serikat Akan Bertindak
"Dia tidak bisa menyatakan pemilu selesai. Masalahnya seputar norma. Apakah dia akan mencoba menghasut para pendukungnya?
"Apakah itu akan mengarah pada kekerasan karena Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa ada kudeta yang sedang berlangsung? Apakah itu akan mendorong orang-orang dengan senjata ke tempat-tempat penghitungan suara?"
Banyak pertanyaan bergumul dalam menanggapi pemilu yang akan berlangsung 3 November 2020 besok. Kondisi pandemi yang merubah sistem, provokasi kandidat kepada pendukung, dan lainnya.
Baca Juga: Drone Amerika Akan Lakukan Serangan ke Pulau yang Dikuasai China Jika Trump Kalah Pemilu, Benarkah?
Ada begitu banyak ketidakpastian yang mengintai dalam sistem pemilihan umum di Amerika.