Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sampai Saat Ini Hubungan dengan China Masih Adem Ayem, Indonesia Justru Diprediksi Bakal Terlibat Perselisihan Sengit dengan Tiongkok di Masa Depan, Terungkap Pemicunya

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 03 November 2020 | 09:13
Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping melakukan panggilan telepon membahas kerja sama demi perangi corona
(Biro pers setpres)

Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping melakukan panggilan telepon membahas kerja sama demi perangi corona

Tahun 2016 ketika selusin kapal penangkap ikan Tiongkok pernah menolak untuk mengindahkan peringatan korvet angkatan laut Indonesia untuk meninggalkan perairan Indonesia.

Jadi, korvet itu melepaskan tembakan peringatan ke kapal penangkap ikan. Itu mendorong China untuk mengerahkan kapal penjaga pantainya ke daerah tersebut.

Sebagai tanggapan, angkatan laut Indonesia mengirim enam kapal perang di dekatnya untuk melakukan latihan angkatan laut selama 12 hari sebagai unjuk kekuatan.

Sejak insiden itu Angkatan Udara Indonesia mengadakan latihannya sendiri di atas Pulau Natuna dengan pesawat tempur F-16 dan Su-30.

Baca Juga: Rayuan Mautnya Tak Mempan Bujuk Indonesia, Tiongkok Kini Pindah Haluan Pepet Negara Tetangga Tawarkan Kerja Sama Perdamaian di Laut China Selatan

Meski Jakarta akhirnya mengecilkan insiden tersebut, militernya telah mengambil langkah konkret untuk menjaga laut di sekitar Kepulauan Natuna.

Itu meningkatkan pangkalan udara di Ranai di Pulau Natuna sehingga pesawat tempur garis depan Su-27 dan Su-30 serta helikopter serang AH-64E baru dapat beroperasi lebih dekat ke daerah yang disengketakan.

Tindakan itu juga meningkatkan fasilitas pelabuhan di pulau itu sehingga mereka dapat menampung tidak hanya kapal patroli lepas pantai yang lebih kecil, tetapi juga kapal selam dan kombatan permukaan yang lebih besar.

Pada akhir 2018, Indonesia mengaktifkan komando militer gabungan baru di pulau itu dan mendirikan pangkalan operasi kapal selam di sana.

Baca Juga: Lagaknya Tawarkan Proposal Kekuatan Gabungan di Laut China Selatan, Nyatanya China hanya Galagasi ke Indonesia, Bakal Selalu Bermuka Dua hingga Berhasil Kuasai Perairan Natuna

Pasukan dan peralatan baru juga telah tiba, termasuk batalion infanteri mekanis, sistem radar pencarian udara baru, dan peralatan pemantauan langkah-langkah dukungan elektronik untuk memberikan peringatan dini.

(Afif Khoirul M)

Source :Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x