Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Niatnya Pasang Ranjau untuk Cegah Pembelot ke China, Puluhan Tentara Korea Utara Justru Terluka Setelah Ranjau yang Dipasang Tiba-tiba Meledak

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 30 Oktober 2020 | 19:00
Dua tentara Korea Utara berjaga di perbatasan dengan China, Yalu River.
worldwatchmonitor

Dua tentara Korea Utara berjaga di perbatasan dengan China, Yalu River.

Pada bulan Juni, Korea Utara meledakkan kantor penghubung yang dimaksudkan untuk membina hubungan yang lebih baik antara kedua negara setelah menyuarakan kemarahan tentang aktivitas para pembelot.

Baca Juga: Dianggap Menentang Rezim Kim Jong Un Gegara Bahas Perekonomian Negara Saat Pesta Makan Malam, Lima Pejabat Korea Utara Ditembak Mati, Semua Keluarganya Juga Dikirim ke Kamp Penjara

Para ahli mengatakan dimulainya rezim Kim Jong Un pada 2011 menyebabkan tindakan keras di perbatasan China dengan lebih banyak pagar, pos penjagaan, dan pemantauan panggilan telepon.

China juga mengganggu upaya pelarian dalam serangkaian penggerebekan pada 2019 yang menyebabkan setidaknya 30 pembelot Korea Utara ditangkap.

Beberapa penangkapan terjadi bermil-mil jauhnya dari 'zona merah' dekat perbatasan Korea Utara, termasuk penggerebekan di setidaknya dua rumah persembunyian.

Seorang pekerja pengungsi mengatakan China ingin menghentikan masuknya pengungsi Korea Utara seperti yang terjadi pada 1990-an akibat kelaparan di negara rahasia itu.

Baca Juga: Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Cari Vaksin Covid-19, Kim Jong Un Perintahkan Pasukan Korea Utara untuk Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan Korut-China Demi Hentikan Penyebaran Virus Corona

(*)

Source :Daily Mail

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x