Follow Us

Total 3 Jam Para Wanita Diminta Telanjang di Bandara Internasional Qatar, Picu Ancaman Putus Hubungan Diplomatik dari Australia, Begini Kronologinya!

Rifka Amalia - Rabu, 28 Oktober 2020 | 18:42
Ilustrasi Pelecehan Seksual
Freepik

Ilustrasi Pelecehan Seksual

Sosok.ID - Seorang penumpang wanita memberikan kesaksian mengejutkan saat diperiksa di Bandara Qatar.

Ia telah diminta melucuti pakaian saat berada di Doha, Qatar dalam rangkaian penerbangan menuju Sydney, Australia.

Melansir The New York Times, ia diberi pemeriksaan medis invasif untuk melihat apakah wanita itu baru saja melahirkan bayi atau tidak.

Itu merupakan tindakan dari petugas setelah bayi yang baru lahir ditemukan terlantar di kamar mandi Bandara Internasional Hamad.

Baca Juga: Seribu Akal Kadali Petugas Pajak, Pria Ini 'Ngumpetin' Emas Batangan di Belahan Bokong, Jepit 1,5 Kg Logam Mulia Sampai Tertatih-tatih

Penerbangan Qatar Airways menuju Sydney, Australia, secara misterius terhenti di landasan di Doha selama lebih dari tiga jam ketika sebuah pengumuman menggelegar melalui kabin.

Semua penumpang wanita harus mengambil paspor mereka dan segera turun untuk diperiksa.

Mereka digiring dari pesawat dan diarahkan ke ambulans, di mana, menurut pejabat Australia dan laporan dari beberapa wanita, mereka digeledah dan diberi pemeriksaan medis invasif.

Peristiwa di Doha memicu kemarahan dan ketidakpercayaan pihak Australia. Mereka mempertanyakan perlakuan Qatar terhadap wanita dan mengancam akan merusak hubungan diplomatik antara kedua negara.

Baca Juga: Bak Kurcaci Lawan Raksasa, TKI Indonesia Buktikan Bisa Kalahkan Bos Bandara Internasional Singapura di Persidangan, Awalnya Gegara Dituduh Curi Barang Senilai Rp 368 Juta, Begini Kronologinya!

Di antara wanita yang memberi tahu pejabat Australia bahwa dia telah diperiksa saat transit melalui ibu kota Qatar dengan Penerbangan QR908 adalah seorang perawat Australia berusia 31 tahun yang meminta untuk dipanggil Jessica.

"Saya takut," katanya dalam sebuah wawancara pada hari Senin (26/10).

Source : The New York Times

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest