Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cuma Indonesia yang Berani Lakukan Ini, Jika Ogah Dipecundangi AS dan China, ASEAN Perlu Ikuti Langkah RI

Rifka Amalia - Selasa, 27 Oktober 2020 | 19:42
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016)
PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016)

Baca Juga: China 'Olok-olok' AS Kelewat PD, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Tegas Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata: Kami Ogah Ditipu!

Beberapa dari mereka menargetkan kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir China yang berbasis di Yulin di Hainan dan mencoba bersembunyi di dalam Laut China Selatan.

Menurut South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI) Universitas Peking, pesawat intelijen elektronik Angkatan Udara AS telah menggunakan kode identifikasi yang ditetapkan untuk pesawat sipil Malaysia dan Filipina.

Jika benar, ini adalah praktik yang tidak aman dan melanggar norma internasional. Ini juga membuat Filipina dan Malaysia berada dalam kebingungan.

Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon Jr khawatir insiden itu bisa "memberatkan" Manila dan meminta penjelasan dari Kedutaan Besar AS.

Baca Juga: Cari Pasukan? Melawat ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia, AS Bicarakan Soal Masalah-masalah yang Ditimbulkan China

Fasilitasi penyelidikan intelijen AS terhadap China hanya akan membuat negara-negara ini semakin terpecah belah.

Misalnya, Malaysia mencoba melakukan lindung nilai secara militer antara keduanya dengan mengizinkan kapal selam China dan pengawalnya mengisi bahan bakar di Pangkalan Angkatan Laut Sepanggar di Sabah.

Dikatakan itu adalah prosedur internasional standar untuk menyambut kunjungan kapal angkatan laut asing "berdasarkan permintaan masing-masing negara dan izin diplomatik."

Dalam gambaran yang lebih besar, AS sedang mencoba untuk memperluas dan meningkatkan perimeter penahanan China dan jaringan pengumpulan intelijen terkait di atas laut yang berbatasan dengan perut China yang rentan.

Baca Juga: Capek-capek Lobi Jokowi agar Diizinkan Mampir Isi Bahan Bakar, Indonesia Tegas! Ogah Tanahnya Diinjak Pesawat Mata-mata P-8 Poseidon AS

Filipina dan Thailand masih menjadi sekutu AS dan memfasilitasi strategi AS dengan menyediakan “tempat” bagi aset militer AS.

Source : Asia Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x