Setidaknya 60 misi penerbangan yang dilakukan oleh pesawat berlambang bendera AS yang dilakukan dalam bulan September untuk memata-matai.
Namun lebih lanjut SCSPI mengungkapkan bahwa lebih dari 60 kali misi pesawat mata-mata dilakukan oleh AS.
Banyak pesawat mata-mata AS yang diamati menyamar atau bersebunyi dari radar pelacak.
Profesor studi strategis di Tamkang University di Taiwan, Alexander Huang, mengatakan, misi tersebut akan memungkinkan AS mengamati aktivitas kapal selam China dan juga membiasakan diri dengan laut, seperti dilaporkan Voice of Amerika.
Huang menambahkan bahwa AS kemungkinan besar akan tertarik dengan wilayah Selat Luzon.
Pesawat AS yang terlibat dalam kegiatan mata-mata termasuk model RC-135 dan E-8C Angkatan Udara AS.
SCSPI mengatakan penyebaran E-8C secara khusus "menarik perhatian".
Pesawat tersebut mampu memata-matai negara lain dari jarak sejauh 155 mil.
Sejauh ini, kegiatan itu memungkinkan militer AS untuk menentukan target berbasis darat dan sistem pemantauan radar.
Pada bulan September, organisasi penelitian tersebut mengklaim AS telah menyembunyikan misi mata-matanya dengan menyamarkan pesawat militernya sebagai pesawat sipil.